SKK Migas Sebut Dana Pemulihan Tambang East Kalimantan Bisa Turun 70%

Anggita Rezki Amelia
7 Februari 2018, 16:33
Rig Minyak
Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai biaya pemulihan tambang (Abandonment Site Restoration/ASR) Blok East Kalimantan di Kalimantan Timur bisa berkurang 70%. Salah satu caranya dengan memilih teknologi yang tepat.

Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan salah satu teknologi yang bisa digunakan untuk mengurangi beban ASR itu bernama Coiled Tubing. “Paling murah pakai teknologi Coiled Tubing. Ini karena sumur sudah tidak ada tekanan. Jadi buat apa memakai teknologi tinggi," kata dia di Jakarta, Rabu (7/2).

Dengan teknologi itu, Djoko menaksir biaya ASR Blok East Kalimantan hanya US$ 300 juta. Sebelumnya, nilainya diperkirakan US$ 1 miliar.

Biaya sebesar itu, kata Djoko setara dana pemulihan tambang yang tercatat di SKK Migas. Saat ini total dana pemulihan tambang mencapai US$ 1 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai US$ 900 juta. 

Besarnya biaya ASR itu juga yang membuat PT Pertamina (Persero) awalnya menolak mengelola dana Blok East Kalimantan. "Pertamina menolak karena biaya ASR itu bisa US$ 1 miliar," kata Djoko.

Menurut Djoko, sebagian anjungan sumur lepas pantai di East Kalimantan sebenarnya sudah ditutup sementara maupun permanen oleh Chevron. Adapun anjungan yang sudah ditutup tersebut maka statusnya menjadi barang milik negara (BMN) dan dikelola Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). 

(Baca: Pemerintah Tugaskan Lagi Pertamina Kelola East Kalimantan dan Attaka)

Kementerian ESDM kini juga tengah menyelesaikan aturan mengenai ASR. Ini untuk memberikan kepastian bagi investor. Apalagi untuk lapangan yang kontraknya akan berakhir. Ini karena kontrak yang ditandatangani sebelum tahun 1994 juga tidak memuat ketentuan ASR.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...