Tiga BUMD Mundur dari Proyek Tiung Biru karena Dinilai Tak Ekonomis

Arnold Sirait
18 Desember 2017, 16:32
Blok migas
Katadata
ilustrasi

Tiga Badan Usaha Milik Daerah yang tergabung dalam Badan Kerja Sama (BKS) blok Cepu memutuskan mundur dari proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB). Alasannya adalah mereka menganggap proyek tersebut sudah tidak ekonomis lagi.

Ketua Badan Kerja Sama (BKS) Blok Cepu Ganesha Asyari mengatakan ketiga BUMN tersebut telah melakukan kajian terlebih dulu sebelum memutuskan lanjut tidaknya ikut dalam proyek tersebut. Kesimpulannya tidak ekonomis.  

Atas dasar itu, mereka sudah mengirimkan surat resmi bulan November kepada PT Pertamina EP Cepu sebagai operator proyek Jambaran-Tiung Biru. Dalam surat tersebut ketiga BUMD yakni mundur. Sementara satu BUMD masih mengkajinya dan akan memutuskan sikap pekan ini.

Seperti diketahui, BKS blok Cepi ini terdiri dari Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) dengan hak kelola 2,2423%, Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) 1,0910%, Asri Dharma Sejahtera (ADS) 4,4847%, dan Blora Patragas Hulu (BPH) 2,1820%. “ADS,BPH dan SPHC mundur dari JTB. PJUC belum menentukan sikap,” kata dia kepada Katadata, Senin (18/12).

Di sisi lain, BUMD yang tergabung dalam BKS itu memiliki hak kelola 9,2% di proyek Jambaran-Tiung Biru. Kemudian PT Pertamina EP sebesar 8%. Sisanya dipegang oleh PT Pertamina EP Cepu selaku operator.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...