Bank Dunia Kritik Ketidakpastian Kontrak Listrik di Indonesia

Anggita Rezki Amelia
23 November 2017, 14:46
Listrik
Katadata | Arief Kamaludin

Bank Dunia mengkritisi kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) di Indonesia yang bisa berubah di tengah jalan. Kritikan itu disampaikan pihak Bank Dunia kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Luhut, Bank Dunia menilai perubahan kontrak di tengah jalan bisa membuat ketidakpastian bagi investor. Untuk itu, lembaga keuangan internasional tersebut berharap kontrak bisnis tidak mudah berubah. “Kalau sudah PPA itu final. Jangan lagi ada evaluasi," kata dia di Jakarta, Kamis (23/11). 

Advertisement

Di sisi lain, Luhut menerima semua kritik yang diutarakan Bank Dunia. Pemerintah juga siap mengevaluasi dan menyelesaikan semua faktor yang menghambat iklim investasi, terutama yang berasal dari luar negeri.

Kritikan Bank Dunia itu juga sudah disampaikan Luhut ke Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar yang hari ini menyambangi kantornya. Sayangnya, usai pertemu tersebut Arcandra enggan berkomentar apapun.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng memang pernah menyurati  PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN untuk meninjau ulang kontrak PLTU di Jawa. Tujuannya mewujudkan tarif tenaga listrik yang terjangkau bagi masyarakat dan kompetitif untuk industri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement