BP Nilai Mobil Listrik Tak Signifikan Kurangi Konsumsi Minyak

Anggita Rezki Amelia
14 September 2017, 19:09
GIIAS 2017
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninjau mobil listrik Nissan E-Power di ajang GIIAS 2017, Tangerang Banten, Kamis (10/8).

Pengembangan mobil listrik dinilai tidak terlalu berdampak besar terhadap konsumsi minyak. Bahkan mengacu hasil kajian perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Inggris, British Petroleum (BP), konsumsi minyak masih tetap tinggi meski di seluruh dunia menggunakan mobil listrik.

BP Group Chief Economist Spencer Dale mengatakan secara global, konsumsi minyak mencapai 95 juta barel per hari (bph). Dari jumlah tersebut hanya sekitar 20 juta barel per hari yang digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil.

(Baca: Kementerian ESDM: Cina Berminat Kembangkan Mobil Listrik di Bali)

Jadi, apabila semua mobil berbahan bakar minyak beralih ke listrik, hanya ada pengurangan 21%. “Konsumsi minyak masih akan tersisa 75 juta barel," kata Spencer dalam paparannya di Jakarta, Kamis (14/9).

Di sisi lain, saat ini penggunaan mobil listrik masih belum masif. Dari 1 miliar unit mobil di dunia saat ini, yang berbahan listrik hanya 2 juta unit.

Spencer mengatakan setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan mobil berbasis listrik. Pertama, teknologi yang handal. Kedua, pengembangan mobil listrik butuh dukungan dari pemerintah, sebab perlu ada insentif agar industri tertarik mengembangkannya. 

Ketiga, faktor sosial terkait kemampuan masyarakat untuk membeli mobil listrik. Apalagi mobil merupakan salah satu kendaraan yang saat ini hanya bisa dibeli masyarakat dengan tingkat ekonomi ke atas, terutama untuk mobil dengan keluaran terbaru. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...