Pertamina Berpotensi Kehilangan Pendapatan Rp 20 Triliun

Anggita Rezki Amelia
29 Agustus 2017, 11:30
BBM SPBU
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Pertamina (Persero) berpotensi kehilangan pendapatan sebesar Rp 20 triliun. Penyebabnya adalah terdapat selisih harga keekonomian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar dengan yang ditetapkan pemerintah.

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan sejak awal tahun hingga saat ini, perusahaan sudah kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp 12,8 triliun atau hampir US$ 1 miliar. Ini karena Pertamina menjual Solar dan Premium di bawah harga keekonomian.

(Baca: Pemerintah Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tak Naik Awal Juli)

Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2304 K/12/MEM/2017 yang ditetapkan Ignasius Jonan tanggal 21 Juni 2017, harga jual eceran Solar sejak Juli hingga September 2017 sebesar Rp 5.150 per liter. Adapun Premium non Jamali (Jawa-Madura-Bali) sebesar Rp 6.450 per liter.  

Sedangkan jika berdasarkan keekonomian saat ini, harga Solar lebih mahal Rp 1.600 per liter dari yang sudah ditetapkan pemerintah. Sementara Premium ada selisih Rp 450 per liter di atas harga yang ada sekarang.

Menurut Arief apabila harga jual BBM tersebut tetap bertahan alias tidak berubah hingga akhir tahun nanti, potensi kehilangan pendapatan bisa membengkak hingga mencapai Rp 20 triliun. "Tapi itu tergantung Indonesia Crude Price (ICP)," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...