Enam Bulan, Penerimaan Negara dari Sektor Minerba Sudah 56% Target

Anggita Rezki Amelia
9 Agustus 2017, 21:24
tambang-batubara.jpg
KATADATA/

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penerimaan negara dari sektor mineral dan batu bara (minerba) masih 56% dari target tahun ini. Penyebabnya adalah produksi komoditas pertambangan dan harga yang masih rendah.

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan sejak awal Januari hingga akhir Juni 2017, penerimaan negara mencapai Rp 18,27 triliun. Target tahun ini sebesar Rp 32,4 triliun.

Advertisement

(Baca: BPK: Potensi Kerugian Negara Akibat Tambang Freeport Rp 185 Triliun)

Meski capaian masih di bawah target, menurut Bambang penerimaan negara bisa meningkat. Apalagi, pemerintah meningkatkan target produksi batu bara tahun ini menjadi 477 juta ton, dari sebelumnya 413 juta ton. "Kalau produksi naik target penerimaan negara tadi kemungkinan itu bisa tercapai," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/8).

Alasan pemerintah meningkatkan produksi batu bara tahun ini adalah beberapa pemegang Izin Usaha Pertambangan yang sudah mencapai tahap produksi. Pertimbangan lainnya adalah harga yang meningkat. Alhasil perusahaan meningkatkan produksi untuk mengganti kerugian dari rendahnya harga yang terjadi tahun 2015.

Adapun realiasi produksi batu bara semester I 2017 baru tercapai 139 juta ton. Jumlah tersebut sebagian besar disumbang dari pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Batu bara, sisanya dari pemegang Perjanjian Karya Pengusaaan Batu Bara (PKP2B). 

Di sisi lain, realisasi investasi sektor minerba sepanjang semester I tahun ini juga masih di bawah target. Selama enam bulan pertama, investasi mencapai US$ 2.5 miliar, sementara target US$ 6,9 miliar. Target tersebut bahkan lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang mencapai US$ 7,2 miliar. 

Menurut Bambang, investasi sedikit mengalami penurunan lantaran aktivitas sektor tambang yang belum masif, terutama pada kegiatan eksplorasi. Kebanyakan investasi tersebut disumbang dari kegiatan di wilayah tambang yang sudah berproduksi. "Kalau nanti Amman dan Freeport bangun smelter ini mungkin investasi akan lebih besar," kata dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement