Exxon dan PTT EP Mundur, Luhut Coba Tawarkan East Natuna ke Inpex

Ameidyo Daud Nasution
Oleh Ameidyo Daud Nasution - Arnold Sirait
26 Juli 2017, 19:08
Luhut
Arief Kamaludin (Katadata)

Pemerintah berusaha menawarkan Blok East Natuna kepada Inpex Corporation. Nantinya, perusahaan asal Jepang ini bisa bermitra dengan PT Pertamina (Persero) mengelola blok tersebut setelah ExxonMobil dan PTT EP keluar dari konsorsium.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keluarnya kedua kontraktor tersebut dari konsorsium membuat pemerintah menawarkan blok itu ke perusahaan lain. “Kami akan tawarkan kepada yang lain, mungkin Inpex,” kata dia di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (26/7).

(Baca: Jonan: Exxon Tak Lanjutkan Investasi di Blok East Natuna)

Inpex Corporation belum berkomentar mengenai hal itu. Juru bicara Inpex, Usman Slamet belum merespons pesan singkat yang disampaikan Katadata melalui Whatsapp, Rabu (26/7).

Awalnya, hak kelola Blok East Natuna ini dipegang oleh konsorsium yang terdiri dari PT Pertamina (Persero), ExxonMobil dan PTT EP. Pertamina merupakan pemimpin dari konsorsium tersebut.

Namun, ExxonMobil terlebih dulu menyatakan keluar dari konsorsium Blok East Natuna dengan alasan keekonomian yang ada dalam kajian teknologi dan pasar (technology and market review/TMR). “Kami telah berkirim surat ke  Menteri ESDM tidak berkeinginan untuk meneruskan diskusi dan kegiatan terkait East Natuna,” ujar juru bicara ExxonMobil Indonesia, Erwin Maryoto beberapa pekan lalu.

Selain ExxonMobil, PTT EP juga menyampaikan keluar dari konsorsium Blok East Natuna. Alasannya pun tidak berbeda jauh dengan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut yakni keekonomian proyek.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...