Cegah Serangan Teroris, BNPT Perketat Keamanan di Obyek Vital Energi

Anggita Rezki Amelia
18 Juli 2017, 14:39
Migas
Dok. Chevron

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan membentuk sistem pengamanan yang ketat di daerah obyek vital sektor energi. Hal ini merupakan  bentuk kerja sama antara BNPT dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Abdul Rahman Kadir mengatakan tujuan dari pembentukan sistem tersebut adalah untuk mengantisipasi ancaman, khususnya bentuk terorisme di wilayah-wilayah yang terdapat aset energi. "Sistem pengamanan kami buat di berbagai obyek," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, (18/7).

Advertisement

(Baca: Indonesia Pimpin Perang Terhadap Terorisme di Samudera Hindia)

Adapun obyek vital yang dimaksud  adalah blok-blok migas seperti Blok Rokan dan Cepu. Selain itu ada juga di sektor hilir seperti kilang minyak, depo Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga Pusat Pengatur Beban (P2B) listrik.

Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan obyek vital memang penting dan harus dilindungi negara. Ini agar obyek tersebut tidak dikuasai oleh teroris. Apalagi teroris dapat masuk ke wilayah-wilayah objek vital nasional dengan mencari celah-celah tertentu dan menyerang fisik atau teknologi.

Sejauh ini menurut Alius, obyek vital di sektor energi yang paling ketat keamanannya adalah kilang gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di Bontang. "Di sana kalau ada orang masuk sampai 4 kali dilakukan pemeriksaan, sehingga tingkat keamanan itu maksimal," ujar dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement