Dilarang Impor Gas, Pertamina Sasar Pasar Asia

Anggita Rezki Amelia
13 Juli 2017, 16:50
Pipa gas
Katadata

PT Pertamina (Persero) mulai memetakan potensi pasar yang bisa menyerap pasokan gas alam cair (Liquified natural Gas/LNG) yang sudah dibeli dari luar negeri. Langkah ini untuk mengantisipasi rencana pemerintah​ yang membatalkan pembukaan keran impor LNG pada 2019 mendatang.

Vice President LNG Pertamina Didik Sasongko mengatakan ada beberapa negara di Asia yang potensial menjadi target penjualan LNG, salah satunya Jepang. "Jepang potensial karena negara pengguna LNG terbesar," kata dia di Jakarta, Kamis (13/7).

(Baca: Ada 3 Megaproyek Hulu Migas, Pemerintah Batal Impor Gas Tahun 2019)

Negara lainnya adalah Taiwan, dan Korea yang juga dinilai menjadi pengguna energi terbesar seperti Jepang. Ada juga India  dan Thailand. Selain itu, ada negara-negara lainnya di Asia yang dinilai merupakan pasar baru bagi LNG, yakni Bangladesh, Pakistan, Myanmar, Filipina. 

Di sisi lain, menurut Didik, rencana pemerintah untuk tidak membuka keran impor pada 2019 masih bisa berubah. Alasannya, kebutuhan LNG di dalam negeri masih sangat besar. Apalagi terdapat proyek listrik 35 Giga Watt (GW).

Dari 35 GW proyek yang ditargetkan pemerintah, sebanyak 14 GW merupakan pembangkit berbahan bakar gas. Pembangk ini diperkirakan selesai 2019 mendatang dan membutuhkan pasokan gas dengan total mencapai 1.100 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Dengan kebutuhan sebesar itu, Didik meragukan kondisi pasokan gas dari dalam negeri, seperti Train III Tangguh bisa memenuhinya. Untuk itu perlu ada pasokan yang berasal dari luar negeri agar aman, sehingga proyek-proyek pembangkit listrik gas di dalam negeri  bisa tetap berjalan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...