Pemerintah Batal Buka Impor LNG, Pertamina Atur Strategi

Anggita Rezki Amelia
12 Juli 2017, 21:48
Terminal LNG Mini
PT Pelindo Energi Logistik

PT Pertamina (Persero) mengklaim telah memiliki strategi agar gas yang sudah dikontrak dengan beberapa perusahaan luar negeri tetap bisa terpakai. Hal ini menanggapi rencana pemerintah​ yang membatalkan pembukaan keran impor gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) pada 2019 mendatang.

Direktur Utama pertamina Elia Massa Manik mengatakan direktorat gas yang ada di perusahaannya telah memiliki strategi untuk memasarkan gas yang dibeli dari perusahaan luar negeri. Namun hal itu masih dirahasiakannya. “Kan kami tidak bisa membuka (strategi) market ke mana saja," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/7).

(Baca: Pasokan untuk Pembangkit Listrik Minim, 18 Kargo Gas Belum Terjual)

Namun, Elia belum banyak berkomentar mengenai kebijakan itu  karena masih tergantung pada dinamika pasar. Bisa saja ke depan kebutuhan LNG akan berubah, sehingga memunculkan kembali peluang impor.

Selama beberapa tahun terakhir Pertamina memang gencar berkontrak dengan perusahaan migas asing terkait jual beli LNG. Tujuannya untuk mengamankan pasokan gas dalam negeri di masa depan.

Yang terbaru pada Juni lalu Pertamina telah berkontrak dengan Woodside. Perusahaan asal Australia itu akan memasok LNG kepada Pertamina secara bertahap. Awalnya, sebesar 600 ribu ton mulai 2022 sampai 2034. Kemudian meningkat menjadi 1,1 juta ton dari tahun 2024 sampai 2038. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...