Penurunan Porsi Kepemilikan Kilang Minyak Bisa Terganjal Restu Mitra

Anggita Rezki Amelia
14 Juni 2017, 20:57
Migas
Dok. Chevron

Usulan pemerintah menurunkan porsi kepemilikan proyek kilang PT Pertamina (Persero) tampaknya akan sulit diterapkan. Padahal usulan tersebut dianggap bisa membantu keuangan perusahaan pelat merah itu, sehingga jadwal operasi proyek kilang tidak molor.

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan penurunan porsi kepemilikan kilang akan sulit dilakukan untuk proyek yang sudah memiliki mitra seperti yang ada di Tuban dan Cilacap. Alasannya hal itu harus mendapat persetujuan dari mitra. "Selama ini kami sudah komit seperti itu. Kalaupun nanti ada perkembangan harus kedua belah pihak," kata dia di Jakarta, Rabu (14/6).

Advertisement

(Baca: Dana Terbatas, Pertamina Jadwal Ulang Proyek Kilang)

Saat ini Pertamina memiliki hak kepemilikan mayoritas di dua kilang tersebut yakni sebesar 55 persen. Adapun yang menjadi mitra di Kilang Tuban adalah Rosneft, sementara Saudi Aramco pada proyek pembangunan Kilang Cilacap.  

Namun, menurut Elia, untuk proyek kilang yang belum memiliki mitra seperti Dumai, Balongan dan Bontang, usulan pemerintah itu bisa diterapkan. Bahkan di Kilang Bontang Pertamina berencana hanya mengempit hak kelola sebesar 5-10 persen. 

Di sisi lain Elia mengatakan sebenarnya, besaran hak kepemilikan kilang tidak menjadi isu bagi Pertamina. Yang jadi fokus perusahaan saat ini adalah negosiasi mengenai pembeli minyak hasil olahan proyek kilang yang ada. Beberapa yang sedang dibicarakan adalah Kilang Tuban dan Cilacap.

Pertamina tidak ingin menjadi pembeli tunggal dalam menyerap seluruh hasil olahan kilang adalah pembukuan keuangan. Jika Pertamina menyerap penuh hasil serapan produk kilang, maka beban utang Rosneft dan Saudi Aramco sebagai mitra akan tercatat juga. Hal tersebut dinilai akan mengganggu arus kas perusahaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement