Chevron Diminta Buktikan Gross Split Tak Ekonomis Buat Blok Rokan

Anggita Rezki Amelia
9 Mei 2017, 15:58
Chevron
Agung Samosir|KATADATA

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menantang Chevron Indonesia menunjukkan data mengenai hitung-hitungan sistem baru migas yaitu gross split. Pasalnya, perusahaan energi asal Amerika Serikat itu mengklaim sistem gross split yang baru dikeluarkan pemerintah itu tidak ekonomis diterapkan di Blok Rokan.

Menurut Arcandra, Chevron sudah menemui dirinya untuk membahas mengenai penerapan skema gross split di Blok Rokan. "Tadi pagi diskusi sama Chevron, mereka minta split-nya belum pas.  Saya tantang mana datanya," kata dia di Jakarta, Senin (8/5).

Advertisement

(Baca: Skema Gross Split Jamin Investor Untung Pakai Produk Lokal)

Berbeda dengan Chevron, Arcandra yakin Blok Rokan bakal lebih ekonomis dengan menerapkan skema gross split. Keyakinan itu berdasarkan hasil uji coba pemerintah di blok itu sebelum mengeluarkan aturan gross split.

Hasilnya dari kajian itu, Blok Rokan masih ekonomis kalau menerapkan skema kontrak gross split. "Saya bilang Rokan salah satu yang bisa gross split,"  ujar Arcandra.

Seperti diketahui, aturan mengenai skema gross split tertuang pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017. Dalam aturan tersebut, perhitungan bagi hasil skema gross split terdiri dari tiga indikator, yakni komponen dasar, komponen variabel, dan komponen progresif. Komponen variabel dan progresif ini bisa menambah dan mengurangi komponen dasar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement