Sejak Petral Bubar, Pertamina Hemat Impor Minyak Rp 6,9 Triliun

Miftah Ardhian
8 April 2017, 12:00
No image

PT Pertamina (Persero) merasakan manfaat besar setelah tidak adanya Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Sejak proses impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) beralih dari Petral ke Integrated Supply Chain (ISC), Pertamina berhasil menghemat US$ 523 juta atau sekitar Rp 6,9 triliun selama tahun 2015-2016.

Menurut Vice President ISC Pertamina Daniel Purba, proses tender minyak mentah dan BBM menjadi lebih transparan sejak Petral dibekukan. Semua perusahaan terbuka mengikuti proses lelang tersebut. (Baca: Terganjal Piutang, Pembubaran Petral Kembali Tertunda)

Alhasil, dalam proses impor tersebut, ISC memperoleh harga yang lebih murah dibandingkan sebelumnya. “Kami membuka kesempatan bagi semua potensial supplier menawarkan produk-produknya dengan kompetisi terbuka," ujar dia di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (7/4).

Ke depan, Daniel berharap bisa tetap melakukan efisiensi dalam proses tender minyak mentah dan bahan bakar. Pada tahun ini, Pertamina menargetkan dapat melakukan penghematan sebesar US$ 100 juta.

Penghematan lain dilakukan melalui program Crude Processing Deal (CPD) untuk mengolah minyak mentah dari Basrah, Irak. Dengan skema itu, Pertamina dapat menggunakan fasilitas kilang milik perusahaan migas lain yang ada di luar negeri, tapi hasilnya tetap bisa untuk pasar domestik. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...