Demi Tingkatkan Energi Baru, Pengusaha Minta Pembatasan BBM

Image title
15 Maret 2017, 15:22
Surya EBT
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Teknisi melakukan perawatan instalasi panel listrik tenaga surya di Hotel Wujil, Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (30/10/2016)

Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah membatasi Bahan Bakar Minyak (BBM). Tujuannya agar penggunaan energi baru terbarukan bisa berkembang.

Menurut Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Lingkungan dan Pengelolaan Limbah, Donny Yoesgiantoro, penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia masih minim, yakni 6,8 persen. Padahal, pemerintah menargetkan penggunaan energi ini bisa mencapai 23 persen dari total energi di 2025. (Baca: Jonan Pesimistis Penggunaan Energi Terbarukan Capai Target)

Rendahnya penggunaan energi baru terbarukan ini menjadi tantangan karena potensinya sangat besar. “Penggunaannya masih kecil, padahal potensinya sangat besar. Inilah tantangan kita di masa depan,” kata Donny dalam acara Biogas and Waste to Energy Indonesia Forum 2017 di Jakarta, (15/3).

Donny mengatakan, peningkatan penggunaan energi baru terbarukan seperti biogas dan limbah ini penting. Apalagi berdasarkan riset yang ada, sumber daya energi fosil kemungkinan akan habis pada 2025.

Di sisi lain, pengembangan dan eksplorasi yang dilakukan pemerintah saat ini masih terkendala banyak hal. Pertama, pengembangan energi baru terbarukan masih dianggap mahal dibandingkan energi yang berasal dari fosil seperti minyak, gas, dan batu bara, sehingga tidak ada pengusaha yang berminat.

Grafik: Potensi dan Kapasitas Terpasang Energi Terbarukan Panas Bumi

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...