Minim Eksplorasi, Indonesia Terancam Kekurangan Migas

Anggita Rezki Amelia
31 Januari 2017, 17:12
Sumur Minyak
Chevron

Indonesia terancam mengalami defisit minyak dan gas bumi (migas) pada 2025. Penyebabnya adalah minimnya eksplorasi migas, sementara permintaan di dalam negeri terus meningkat.

Kepala Bagian Humas Satuan Kerja khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Z. Yunus mengatakan, kegiatan eksplorasi di Indonesia memang masih rendah. Dalam 10 tahun terakhir, hanya ada satu temuan besar migas yakni Blok Cepu di Jawa Timur. (Baca: Exxon Uji Coba Produksi Lapangan Banyu Urip 200 Ribu Barel)

Advertisement

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat eksplorasi adalah harga minyak dunia. Harga minyak dunia yang masih berada di kisaran US$ 50 per barel membuat investor enggan berinvestasi untuk kegiatan eksplorasi, namun hanya sebatas kegiatan pengembangan dan perawatan sumur.

Pada kuartal tiga 2016, investasi untuk kegiatan eksplorasi di Indonesia sekitar US$ 5,93 miliar. Dengan jumlah sebesar itu, belum juga menemukan cadangan migas. Sementara itu investasi migas di blok-blok produksi sebesar US$ 4,9 miliar. "Tahun 2016 jadi tahun terendah kegiatan eksplorasi," kata Taslim di Jakarta, Selasa (31/1).

Penyebab lainnya adalah minimnya data migas. Untuk mengatasi hal ini, Taslim mengusulkan Kementerian Keuangan mau menyisihkan sebagian penerimaan migas untuk memperbaharui data-data migas. Dengan demikian, investor akan tertarik berinvestasi di Indonesia. 

Apalagi menurut Taslim potensi migas di Indonesia masih sangat besar. Saat ini terdapat 128 cekungan migas, di mana 74 cekungan diantaranya masih belum dilakukan kegiatan eksplorasi. (Baca: Pemerintah Harap Skema Gross Split Memacu Migas Nonkonvensional)

Namun, jika tidak ada perbaikan dan eksplorasi, maka Indonesia akan kekurangan migas. SKK Migas mencatat produksi migas sekarang mencapai 2 juta barel  setara minyak per hari (bsmph). Di sisi lain, tingkat kebutuhan migas delapan tahun mendatang sebesar 3,5 juta bsmph.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement