Pembekuan Keanggotaan OPEC Tak Pengaruhi Pasokan Minyak

Anggita Rezki Amelia
2 Desember 2016, 14:26
minyak
Katadata

Pembekuan keanggotaan Indonesia dalam Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) tidak akan berdampak pada pasokan minyak. Bahkan PT Pertamina (Persero) tidak takut akan kesulitan mendapat pasokan minyak, akibat pembekuan keanggotaan Indonesia di organisasi negara pengekspor minyak (OPEC).

Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan melalui OPEC, Indonesia bisa mendapatkan akses ke produsen yang relatif terbuka melalui hubungan antar pemerintah. Ini terbukti berhasil dengan mendapatkan elpiji dari Iran. Selain itu sekarang sedang berjalan pendekatan dengan Badan Usaha Milik Negara sektor migas Nigeria.

(Baca: Indonesia Dapat Diskon Beli Elpiji dari Iran)

Daniel juga mengatakan hampir sekitar 50 persen impor minyak Indonesia bersumber dari beberapa negara OPEC, seperti Arab Saudi, Anggola, Nigeria, dan Gabon. Pembeliannya dilakukan dari perusahaan minyak negara (NOC) langsung (Arab Saudi dan Angola) ataupun melalui equity holder dan trader (Nigeria dan Gabon).

Meski Indonesia keanggotaan Indonesia di OPEC dibekukan, pasokan minyak dari negara-negara tersebut tidak akan terganggu. “Enggak ada dampaknya,” kata Daniel kepada Katadata, Jumat (2/12).

Direktur Megaproyek dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi juga tidak takut Indonesia akan kesulitan mendapatkan minyak setelah keluar dari OPEC. “Kalau membeli minyak di pasar, itu tidak ada masalah OPEC dan non OPEC,” kata dia di Jakarta, Kamis (1/12). 

(Baca: Indonesia Bekukan Sementara Keanggotaan di OPEC)

Jika ingin tetap aktif di OPEC, maka Indonesia harus mengikuti keputusan memangkas produksi. Seperti diketahui, OPEC memutuskan untuk memangkas produksi minyak 1,2 juta barel per hari. Dengan keputusan ini Indonesia kebagian memangkas produksi sebesar 5 persen atau 37.000 barel per hari.

Masalahnua saat ini selain memproduksi, Indonesia juga harus mengimpor minyak untuk kebutuhan dalam negeri. Porsi impornya mencapai 50 persen dari produksi atau sekitar 430.000 barel per hari untuk kebutuhan bahan baku kilang nasional.

Kapasitas kilang di Indonesia sekitar 850 ribu sampai 900 ribu barel per hari. “Kalau produksi dipotong, impornya makin banyak,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...