Anggaran Cost Recovery Migas Tahun Depan Melonjak 24 Persen

Anggita Rezki Amelia
22 September 2016, 19:09
Sumur Minyak
Chevron

Anggaran cost recovery atau penggantian biaya operasi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 ditetapkan sebesar US$ 10,4 miliar. Nilainya lebih tinggi 24 persen dibandingkan alokasi cost recovery dalam APBN-Perubahan 2016 yang sebesar US$ 8,4 miliar.

Angka ini merupakan kesepakatan rapat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Komisi Energi (Komisi VII) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan telah disahkan Badan Anggaran DPR. “Komisi VII DPR dapat menyetujui cost recovery untuk Rancangan APBN 2017 sebesar US$ 10,4 miliar,” kata Wakil Ketua Komisi VII Mulyadi saat membacakan kesimpulan rapat, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (22/9).

Advertisement

(Baca: Jokowi Dorong Revisi Aturan Cost Recovery dan Pajak Hulu Migas)

Tapi, menurut Mulyadi. perincian struktur biaya cost recovery akan dibahas dan disetujui dalam rapat dengar pendapat selanjutnya dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Pembahasan ini sesuai dengan siklus penyampaian rencana kerja dan anggaran perusahaan atau work plan and budget (WP&B).

Di sisi lain, Pelaksana tugas Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan agar nilai cost recovery bisa lebih rendah. “Saya mau di bawah US$ 10 miliar tahun depan. Menurut saya, banyak cost yang bisa kami turunkan,” kata dia.

Menurut Luhut, penekanan cost recovery ini tidak akan berpengaruh terhadap produksi migas, tapi malah akan membuat negara lebih hemat. Di sisi lain, ia juga menekankan agar kontraktor minyak dan gas bumi lebih mengutamakan produk dalam negeri agar lebih hemat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement