Tahun Depan, Pengeboran Dua Blok Migas di Natuna

Anggita Rezki Amelia
22 Juli 2016, 19:05
Rig Minyak
Katadata

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempercepat pengembangan blok minyak dan gas bumi di kawasan Laut Natuna, Kepulauan Riau. Tahun depan, rencananya dua blok migas akan memulai proses pengeboran.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan, dua blok yang akan melakukan proses pengeboran tahun depan adalah Blok Tuna dan Blok Sokang. Status dua blok ini masih dalam tahap eksplorasi.

Blok Tuna dioperatori oleh Premier Oil Tuna B.V. Kontrak blok ini dimulai sejak 2007. Cadangan terbukti untuk minyak yang ada di blok tersebut mencapai 2.127 juta barel dan gas sebesar 12,36 miliar kaki kubik (bsf). Adapun luas bloknya mencapai 2450,29 kilometer persegi. (Baca: Pemerintah Siapkan Insentif Agar Blok East Natuna Cepat Produksi)

Wiratmaja mengatakan, supaya proses percepatan itu berjalan mulus, Premier membutuhkan tambahan waktu eksplorasi dan perubahan ketentuan fiskal. "Bagi hasil dan ketentuan fiskal yang ada sekarang, Tuna ini tidak bisa diproduksikan. Tidak ekonomis, " kata dia di Jakarta, Jumat  (22/7).

Pengeboran di Blok Tuna ini akan menggunakan rig bersama dengan operator Blok Sokang. Blok Sokang juga rencananya akan mengebor tahun depan, yang dioperatori oleh Black Platinum Investment Ltd. Luas wilayah kerjanya 4.523,6 kilometer persegi (km2). Kontrak blok ini dimulai 2010.

Status blok ini telah melaksanakan sebagian komitmen pasti eksplorasi dengan cadangan gas terbukti mencapai 120,27 bcf. Untuk pengeboran tahun depan, menurut Wiratmaja, Black Platinum juga membutuhkan perubahan kontrak dan ketentuan fiskal.

Selain dua blok tersebut, dia mengatakan, Blok Duyung juga akan melakukan pengeboran. Hanya waktunya belum bisa dipastikan. Kontrak PSC blok ini diteken pada 2007, yang dioperatori oleh West Natuna Exploration Ltd. Luas wilayah kerjanya mencapai 1.671,3 (km2).

Blok eksplorasi ini diproyeksikan akan mendapatkan insentif berupa penambahan waktu eksplorasi. Sebab, Blok Duyung telah melaksanakan sebagian komitmen pasti eksplorasinya. Cadangan minyak terbukti di blok tersebut sebesar 206 juta barel dan cadangan gas 835 miliar kaki kubik per hari (bscfd). (Baca: Pemerintah Akan Lelang Lima Blok Migas di Natuna)

Wiratmaja juga mengatakan, program percepatan lainnya adalah Blok East Sokang. Program ini mencakup pemenuhan komitmen pasti eksplorasi lantaran selama ini belum ada yang terealisasi. Padahal, kontrak blok ini sudah diteken tahun 2012.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...