Pemerintah Tak Mau Obral Insentif Pengganti Biaya Operasi Migas

Anggita Rezki Amelia
27 April 2016, 18:51
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA

Pemerintah tidak akan mengobral insentif pengganti biaya operasi minyak dan gas bumi (migas) atau cost recovery. Meskipun minat perusahaan migas melakukan eksplorasi minim di tengah rendahnya harga minyak dunia saat ini. Alasannya, insentif cost recovery berdasarkan skema country basis yang diusulkan para kontraktor migas berpotensi mengurangi bagi hasil yang diperoleh pemerintah dari suatu blok.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah saat ini memang masih mengkaji sistem country basis. Dengan skema ini, kontraktor bisa mengajukan penggantian biaya operasi di seluruh wilayah kerjanya di Indonesia meskipun blok tersebut tidak menghasilkan minyak atau gas. (Baca: BPK Temukan Penyimpangan Cost Recovery ConocoPhillips dan Total)

Country basis memang berbeda dengan skema cost recovery yang berlaku saat ini, yakni plan of development basis (POD basis). Dengan skema POD basis, kontraktor hanya dapat mengajukan klaim penggantian biaya operasi pada satu lapangan tertentu yang sudah diajukan. Jika gagal menemukan cadangan migas, maka risiko ditanggung oleh kontraktor.

Hal inilah yang dikhawatirkan pemerintah. Kalau menggunakan skema country basis, kontraktor tetap bisa mengajukan cost recovery meski gagal menemukan cadangan migas di masa eksplorasi. Pemerintah akan mengganti biaya operasi blok itu dari hasil penerimaan di blok lain yang sudah berproduksi. Akibatnya, bagi hasil yang didapatkan pemerintah di blok yang sudah berproduksi itu akan berkurang. “Kemungkinan bagi hasil yang diterima negara jadi nol,” kata Djoko di Jakarta, Rabu (27/4).

Negara hanya mendapat penerimaan dari First Tranche Petroleum (FTP). FTP adalah adalah sejumlah tertentu minyak mentah atau gas bumi yang diproduksi dari suatu wilayah kerja dalam satu tahun kalender. Bagian ini bisa langsung diambil pemerintah begitu wilayah kerja tersebut berproduksi. (Baca: Penerimaan Migas Merosot Tajam)

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...