Laba Pertamina Turun 29,6% Akibat Biaya Impor Minyak dan BBM Mahal

Anggita Rezki Amelia
2 November 2017, 20:56
No image

Laba bersih PT Pertamina (Persero) selama sembilan bulan pertama tahun ini telah turun sebesar 29,6%. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya beban usaha perusahaan akibat kenaikkan harga bahan baku.

Sejak awal tahun hingga September 2017, laba bersih Pertamina hanya US$ 1,99 miliar. Angka itu lebih rendah dari perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2,83 miliar.

Advertisement

Padahal pendapatan Pertamina hingga kuartal III tahun 2017 meningkat dibandingkan tahun lalu. Pendapatan perusahaan pelat merah ini bisa mencapai US$ 31,38 miliar dari sebelumnya US$ 26,62 miliar.

Jadi, menurut Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik, penurunan laba itu akibat biaya operasi termasuk bahan baku yang naik. Adapun, salah satu bahan baku Pertamina adalah minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM). "Cost kami naik 30%,," kata dia di Jakarta, Kamis (2/11).

Mengacu data Pertamina, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) selama Januari hingga September 2017 naih hingga level US$ 48,86 per barel. Periode tahun lalu hanya US$ 37,88 per barel.

Di sisi lain, Elia mengatakan selama sembilan bulan ini, Pertamina juga kehilangan potensi pendapatan sekitar US$ 1,42 miliar atau setara Rp 19 triliun. Penyebabnya adalah kebijakan pemerintah yang tidak menaikkan harga BBM jenis Premium dan Solar sejak awal tahun.

Padahal harga keekonomiannya sudah lebih tinggi dari harga yang dijual Pertamina saat ini. "Jadi kami kekurangan revenue karena harga tidak disesuaikan. Tapi it's okay. Ini kan kebijakan pemerintah, konsumen Pertamina mendapatkan harga BBM lebih murah," kata Elia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement