Impor Minyak 3 Juta Barel per Bulan, Pemerintah Minta Diskon dari Arab

Anggita Rezki Amelia
1 November 2017, 20:20
minyak
Katadata

Pemerintah meminta harga murah kepada Arab Saudi atas pembelian minyak mentah. Hal ini disampaikan ketika Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar bertemu CEO of Saudi Fund for Development, H.E Al Khateeb dan Penasihat Senior Menteri Industri, Energi dan Mineral Arab Saudi, Dr Nasser A Al-Dossary, pekan lalu.

Arcandra mengatakan dalam pertemuan tersebut sudah menyampaikan keinginan mengimpor minyak jenis Arab Light Crude sebanyak 3 juta barel per bulan. “Jadi misi saya ke Saudi Aramco untuk meminta harga crude lebih murah,” kata dia di Jakarta, Rabu (1/11).

Advertisement

Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga diharapkan dapat membantu PT Pertamina (Persero) dapat membeli langsung elpiji dari Saudi Aramco, tidak lewat pihak ketiga. Ini karena 13% dari total kebutuhan elpiji Pertamina dipasok dari Aramco. Adapun total kebutuhan elpiji mencapai 6 juta ton per tahun.

Pembahasan lain dalam pertemuan itu adalah mengenai proyek kilang. Pemerintah Indonesia mendorong agar Saudi Aramco mempercepat penyelesaian proyek peningkatan kapasitas Kilang Cilacap. Di proyek ini Arab Saudi memiliki hak kelola 45% dan sisanya Pertamina. Awalnya kilang ini ditargetkan bisa produksi lebih cepat pada 2021, namun mundur menjadi 2023.

(Baca: Pemerintah Minta Arab Saudi Percepat Proyek Kilang Cilacap)

Pemerintah Indonesia juga ingin memperluas pangsa pasar penjualan Avtur. Alhasil menurut Dadan, pemerintah  berharap Arab Saudi dapat memberikan penerbitan izin usaha avtur refuelling di bandara Jeddah untuk Pertamina.

Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi juga bersepakat membentuk Joint Commission Ministry Level. Ini untuk menindaklanjuti seluruh bentuk kerja sama yang belum terlaksana. Tujuannya mempercepat realisasi investasi ke Indonesia.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement