Dua Penyebab Serapan Gas untuk Pembangkit Listrik Tidak Optimal

Anggita Rezki Amelia
16 Oktober 2017, 20:51
Pembangkit Listrik
Arief Kamaludin|KATADATA

Penyerapan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) untuk kebutuhan pembangkit listrik hingga kini belum maksimal. Penyebabnya adalah mahalnya harga gas dibandingkan bahan bakar lain. Selain itu ada juga kendala infrastruktur.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andy Noorsaman Sommeng mengatakan saat ini PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN memang memiliki beberapa kesepakatan (Head of Agreement/HoA) jual beli gas. Namun, HoA itu tidak mengikat karena masih belum sepakat harga.

Di sisi lain, ada bahan bakar lain yang lebih murah yakni batu bara. Alhasil, perusahaan pelat merah itu memilih menggunakan batu bara dibandingkan gas bumi. "Mungkin ini ada kaitannya dengan harga, karena dalam merit order tadi masih lebih baik memakai bahan bakar seperti baru bara yang murah," kata Andy di acara LNG to Power di Jakarta, Senin (16/10).

Untuk mengatasi masalah harga itu, pemerintah sebenarnya sudah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 45 tahun 2017. Dalam aturan itu, jika harga gas dalam negeri lebih mahal, maka PLN bisa mengimpor.

Aturan itu, menurut Andy bisa menguntungkan produsen gas dan pembeli gas yakni PLN. "Jadi aturan ini tidak menyusahkan pelaku dan pembeli, dengan begitu harga listrik lebih affordable," kata dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...