Keuangan PLN Disorot Menkeu, Rini Anggap Tak Ganggu Proyek Listrik

Miftah Ardhian
28 September 2017, 13:46
Menteri BUMN
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/5).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai kondisi keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN tidak akan mengganggu megaproyek listrik 35 Giga Watt (GW). Padahal Menteri Keuangan Sri Mulyani telah melayangkan surat agar dilakukan penyesuaian target penyelesaian megaproyek tersebut karena mempertimbangkan ketidakmampuan PLN memenuhi pendanaan.

Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno kondisi keuangan PLN tidak mengganggu megaproyek itu karena tidak semua ditanggung PLN. Dari 35 GW, sekitar 9 hingga 10 GW yang menjadi tanggung jawab PLN. Sisanya adalah tanggungan swasta.  “Itu kami lihatnya no problem," ujar dia saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (28/9).

Advertisement

Padahal mengacu laporan keuangan Semester I-2017, beban keuangan PLN mencapai Rp 10 triliun. Sementara, kas dari operasi hanya sebesar Rp 13,7 triliun. Artinya, sisa kas operasi untuk menyokong bisnis hanya tersisa Rp 3,7 triliun.

Namun, Rini mengatakan kalau PLN sudah berupaya menjaga kondisi keuangannya dengan mencari sumber pendanaan yang tidak memberatkan. Salah satunya adalah sekuritiasi aset.

Sekuritisasi aset ini pun sudah dilakukan pekan lalu. Saat itu anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Indonesia Power akhirnya resmi mensekuritisasi aset  Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya 1 sampai 4 untuk mencari dana sebesar Rp 4 triliun. 

Menurut Rini, sekuritisasi ini bisa terus dilakukan untuk membantu keuangan PLN. Apalagi peminatnya cukup banyak dan PLN merupakan BUMN beraset terbesar hingga Rp 1.300 triliun. "Sebelum ada proyek 35 GW, total pembangkit yang ada 46 GW dan sebagian besar milik PLN. Ini sedang kami lihat, yang efisien, bisa ditawarkan juga ke swasta," ujar Rini.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement