Proyek Jambaran-Tiung Biru Berhasil Hemat Biaya Rp 7,3 Triliun

Michael Reily
25 September 2017, 17:13
Groundbreaking Jambaran-Tiung Biru
SKK Migas

Pemerintah telah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya proyek pengembangan gas Lapangan Jambaran–Tiung Biru. Proyek ini bisa berjalan karena pemerintah berhasil mengefisiensikan biaya investasi, sehingga bisa menekan harga gas yang diproduksi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan awalnya biaya investasi di proyek Jambaran-Tiung Biru mencapai US$ 2,1 miliar. Namun, kini hanya US$ 1,55 miliar. “Kami bisa save banyak. Hematnya US$ 550 juta,” kata dia di Bojonegoro, Senin (25/9).

Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk menekan biaya investasi tersebut. Salah satunya adalah mengefisiensikan waktu pengerjaan proyek (man hour), kemudian penyesuaian biaya tenaga kerja (manpower cost), dan menyelesaikan kendala infrastruktur.

Menurut Jonan, efisiensi biaya ini sangat penting, terutama bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Apalagi dalam industri hulu migas, biaya investasi akan diganti oleh negara (cost recovery). “Kami berusaha investasi seefisien mungkin, karena yang dipakai, uang rakyat,” ujar dia.

Efisiensi biaya ini juga membuat harga gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru turun menjadi US$ 7,6 per mmbtu tanpa eskalasi. Sebelumnya, harganya bisa mencapai US$ 8 plus 2% eskalasi.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan beroperasinya proyek ini bisa menambah penerimaan negara. “Diproyeksikan penerimaan negara dari proyek ini sampai kontrak selesai tahun 2035 mencapai US$3,61 miliar atau lebih dari Rp48 triliun,” kata dia.

Selain penerimaan negara, proyek ini akan memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah maupun nasional. Misalnya, penyerapan tenaga kerja yang mencapai 6.000 orang pada masa konstruksi. Seluruh produksi gas ini juga akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...