Chevron Pertanyakan Kemampuan Fasilitas Jangkrik Tampung Gas IDD

Anggita Rezki Amelia
27 Juli 2017, 14:14
Chevron
Agung Samosir|KATADATA

Manajemen Chevron mempertanyakan kemampuan fasilitas produksi terapung (Floating Production Unit/FPU) Jangkrik menampung produksi dari Lapangan Gendalo dan Gehem yang merupakan proyek ultra laut dalam (Indonesia Deepwater Development/IDD). Hal ini menanggapi rencana penggunaan bersama fasilitas produksi yang dikelola perusahaan migas asal Italia, Eni.

Proyek IDD memang menjadi salah satu pembahasan dalam lawatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ke Houston, Amerika Serikat. Dalam kunjungan tersebut, Jonan juga bertemu dengan Presiden Chevron North America Exploration and Production Jeff Shellebarger dan President Chevron Environmental Management Company Mary Boroughs.

(Baca: Chevron Ajukan Proposal Persetujuan Anggaran Proyek IDD Gendalo)

Topik pembahasan IDD ini menyangkut penggunakan fasilitas produksi bersama antara Chevron dan ENI. "Salah satunya adalah membahas terkait perkembangan IDD dan kerjasama penggunaan fasilitas (Floating Production Unit/FPU) Jangrik dengan Eni untuk gas dari Gendalo-Gehem," ujar Menteri Jonan berdasarkan keterangan resminya, Rabu (26/7) malam.  

Namun, ketika bertemu Jonan, pihak Chevron menyatakan bila produksi Eni Merakes juga masuk ke Jangkrik, maka pada 2029 FPU Jangkrik akan penuh. Alhasil fasilitas tersebut tidak dapat menampung gas dari Gendalo-Gehem.

Lapangan Gehem akan menghasilkan gas 420 juta kaki kubik per hari (mmscfd), sedangkan Gendalo 700 mmscfd. Selain gas, kondensat yang dihasilkan Gendalo-Gehem sekitar 50 ribu barel per hari. Sementara, kapasitas produksi FPU Jangkrik saat ini sebesar 450 mmscfd dan diharapkan bisa meningkat hingga 800 mmscfd.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...