Pemerintah Siapkan 240 Ribu Lampu Tenaga Surya Terangi Desa Terpencil

Anggita Rezki Amelia
27 Juni 2017, 16:00
Panel Surya PLN
Donang Wahyu|KATADATA
Petugas PLN mengecek panel surya di rumah pelanggan di Jalan Mangunsankoro, Menteng, Jakarta Pusat. Hingga saat ini sudah ada sejumlah pelanggan yang memanfaatkan panel surya dan melakukan barter energi listrik dengan PLN.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membutuhkan dana Rp 1,14 triliun mewujudkan ambisinya menerangi seluruh Indonesia, terutama desa terpencil. Apalagi, meski sudah merdeka hampir 72 tahun, saat ini masih ada 2.519 desa yang belum menikmati listrik.

Salah satu program yang disiapkan adalah penyediaan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE). Anggaran yang disiapkan pun cukup besar sekitar Rp 855 miliar. (Baca: Pemerintah Buat Aturan Patokan Tarif Energi Baru Terbarukan)

Menurut Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), anggaran untuk LTSHE ini ada yang terbesar dari 11 program prioritas di Direktoratnya. "Terus terang anggaran tersedot di program LTSHE," kata dia ketika rapat dengan komisi VII DPR, Jakarta, Kamis (15/6).

Menurut Rida, ada beberapa alasan yang membuat pemerintah memandang perlu program lampu tenaga surya ini dijalankan. Kebijakan ini adalah solusi cepat untuk melistriki desa-desa terpencil yang tidak dapat terjangkau oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Hingga kini baru 600 desa yang sudah tersambung listrik. Jika tidak ada gebrakan maka hal itu semakin sulit terwujud. "Kalau kami kayak begini terus, mau sampai kapan teman-teman harus menunggu," ujar Rida.

Di sisi lain, program LTSHE merupakan amanah dari Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2017. Belum lama ini juga, Menteri ESDM Ignasius Jonan juga sudah menerbitkan aturan turunan dari perpres tersebut berupa Peraturan Menteri ESDM Nomor 33 Tahun 2017.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja sama Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan wilayah yang mendapatkan program LTSHE adalah daerah yang belum masuk rencana PLN dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) selama 3-4 tahun ke depan. 

"Sasarannya adalah saudara-saudara kita yang lokasinya belum dialiri listrik," ujar dia kepada Katadata, Senin (19/6).

Nantinya ada 240.229 unit lampu yang akan dibagikan ke 15 provinsi yang terbagi dalam 58 kabupaten/kota yang dinilai masih gelap gulita. Provinsi tersebut adalah Aceh, Bengkulu, Jambi, Sumatera Utara , Sumatera barat, Kalimantan Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Papua. 

Grafik: Rasio Elektrifikasi Indonesia 2011-2024

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...