Kemnaker Fasilitasi Inkubasi Bisnis Tenant Bagi Startup

Image title
Oleh - Tim Publikasi Katadata
21 Juni 2019, 09:54
KEMNAKER
Katadata

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan memfasilitasi inkubasi bisnis untuk 15 tenant startup atau bisnis rintisan. Melalui program inkubasi bisnis ini, pemilik bisnis rintisan akan mengikuti serangkaian program pengembangan bisnis  berbasis digital.
 
“Kita dorong agar para tenant starup yang mengikuti inkubasi bisnis ini dapat mengembangkan bisnis digital sehingga memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker, Tri Retno Isnaningsih. Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka Inkubasi Bisnis Talent Cube Batc-2 di Innovation Room Kemnaker, Jakarta pada Kamis (20/6).
 
Retno mengatakan, pengembangan inkubasi bisnis startup berbasis digital merupakan salah satu program unggulan Kemnaker dalam menghadapi industri 4.0.
 Dalam program inkubasi bisnis rintisan ini, ide-ide bisnis berbasis teknologi mulai diciptakan, serta diuji dan dipersiapkan untuk memasuki pasar.

"Kita fasilitasi mulai dari permulaan, penguatan, hingga pengembangan," lanjut Retno. Salah satu indikator berkembangnya bisnis kata Retno, adalah banyaknya tenaga kerja yang terserap. Sehingga tujuan Kemnaker dalam hal ini adalah menarik tenaga kerja.
 
Pemerintah Indonesia, kata Retno, terus mendorong pertumbuhan wirausaha Indonesia. Karena, jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 263 juta. Jumlah tersebut masih kalah jika dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai (5 persen), Singapura (7 persen), maupun Jepang (9 persen).
 
"Saya mengajak para pelaku bisnis untuk bisa terus memanfaatkan fasilitas dan akses yang tersedia, dan tentu kami sangat senang atas saran dan masukannya mengenai apa saja yang dibutuhkan di Ruang Innovation Room ini," ujarnya.
 
Senada dengan Retno, Direktur Program Talent Indonesia, Anjani Amitya Kirana, menjelaskan, lini kerja non formal dengan digital platform semakin diminati. Indonesia pun disebutnya sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor ini, mengingat 60 persen angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor informal.
 
Namun, masyarakat yang bekerja di sektor informal berbasis digital platform masih terkendala akses kolaborasi dan kelayakan hidup. Mereka juga masih terkendala pada standar skill set jenis pekerjaan baru, serta sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
 
"Jadi kita sebenarnya punya 60 persen talent potensial yang bergerak di bisnis teknologi digital. Inilah yang ingin coba dikembangkan dalam talent hub," kata Anjani.
 
Ke depan, para peserta akan mendapat berbagai pelatihan seperti maping strategic partner, socializing and scouting, vocational training and business accelaration, sertification, dan match making.
 
Langkah selanjutkan dalam pegembangan inkubasi bisnis ini  adalah mempertemukan bisnis rintisan dan industri terkait agar terus tumbuh dan berkembang.

"Kita harapakan terwujudnya kesempatan kerja baru dan mempercepat pengurangan pengangguran," jelas Anjani.

Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...