Investasi dan Tenaga Kerja

Image title
Oleh - Tim Publikasi Katadata
8 April 2019, 13:24
KEMNAKER
Katadata

Modal, teknologi, dan tenaga kerja adalah hal yang tidak terpisahkan dalam dunia investasi. Demikian pula, investasi asing dan tenaga kerja asing (TKA) tentu saling berkaitan.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan bahwa TKA adalah sebuah komponen penting dari investasi.

“Kami meminta investor mempertaruhkan triliunan rupiah modal mereka di negara kita. Wajar jika mereka mengirim orang untuk menjaga investasi tersebut atau untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik,” ujar Thomas Lembong dalam konferensi pers di Jakarta, 4 Januari 2019 lalu.

Data BKPM menunjukkan, satu investasi menciptakan satu TKA berbanding sembilan tenaga kerja lokal.  Itupun, sebagian besar TKA datang hanya untuk membantu proyek investasi dan bertahan dalam jangka waktu yang singkat. “Biasanya mereka hanya akan bekerja hingga tahun pertama, karena kemampuan berbahasa mereka sangat dibutuhkan. Contohnya, untuk pemasangan peralatan mesin-mesin yang menggunakan bahasa Jepang atau Mandarin,” kata Thomas.

Menurut Thomas, dari total investasi di Indonesia sekitar Rp 720 triliun pada 2018, sebanyak 55-60 persen merupakan penanaman modal asing. Artinya, modal domestik memang masih sangat terbatas, sehingga selama 30 tahun terakhir, investasi mayoritas berasal dari dana internasional.

Dengan kemudahan perizinan ketenagakerjaan, BKPM memprediksi akan dapat mendongkrak capaian investasi asing hingga 20 persen. Sebab, selama ini yang paling dikeluhkan investor adalah perizinan tenaga kerja asing. Ini merupakan merupakan pos yang paling rawan pungutan liar dan prosesnya dipersulit. Jika reformasi perizinan TKA ini berjalan, maka BKPM optimistis akan ada kenaikan investasi sebesar 10-20 persen.

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri berharap dengan kemudahan perizinan, investasi yang masuk ke Indonesia serta lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal yang tersedia semakin meningkat. Sebab, tujuan utama dari Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) adalah penciptaan lapangan kerja melalui perbaikan iklim investasi.  

“Kita tahu APBN tidak cukup. Kontribusi ke PDB (Produk Domestik Bruto) cuma 15 persen, jadi kita harus menggenjot investasi agar kesempatan kerja juga meningkat," ujar Hanif.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengatakan Indonesia sangat membutuhkan tenaga kerja asing untuk kebutuhan investasi. Menurut Kalla, investasi dari luar membawa teknologi, sehingga hal tersebut membutuhkan skill dari pekerjanya. Skill tersebut belum tentu dimiliki orang Indonesia.


Kalla juga menyinggung tenaga kerja asing di Thailand yang jumlahnya 10 kali lipat dari Indonesia. Namun kondisi tersebut tidak mempengaruhi negara tersebut. "Berapa juta orang Indonesia di Malaysia, 2 juta kan…tidak menimbulkan masalah di negara tersebut. Mengapa kita hanya berapa ribu orang asing, terus tenaga kerja Indonesia sepertinya bahaya (terancam). Justru investasi asing itu membuka lapangan kerja baru, jadi jangan tenaga kerja asing itu kayak musuh begitu. Justru mereka dibutuhkan untuk transfer teknologi.”

Komposisi Investasi Asia ke Indonesia

Menurut data BKPM, total ada 129 negara investor yang menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, dari sekian investor asing, yang paling banyak menanamkan modalnya ke Indonesia adalah dari negara-negara di Asia, yakni Singapura, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, dan Malaysia.

Singapura merupakan investor terbesar dengan investasi senilai US$9,2 miliar (31,4 persen), disusul Jepang dengan nilai US$4,9 miliar (16,7 persen). Adapun Tiongkok yang paling sering disebut-sebut, menduduki peringkat ketiga dengan nilai US$2,4 miliar (8,2 persen). Selanjutnya, Hong Kong dengan kucuran investasi sebesar US$2 miliar (6,8 persen), dan Malaysia sebanyak US$ 1,8 miliar (6,2 persen). Sisanya, senilai US$9 miliar (30 persen) berasal dari 124 negara lain.

Data realisasi sepanjang Januari-Desember 2018 dapat dilihat sebagai berikut:

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...