Toko Tani Indonesia Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan

Image title
Oleh - Tim Publikasi Katadata
28 September 2018, 09:33
mentan
Katadata

Jakarta – Toko Tani Indonesia (TTI) berhasil memotong mata rantai distribusi pangan dan menstabilkan harga. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) telah menginisiasi pembangunan TTI ini sejak 2016. “TTI sudah memasuki tahun ketiga yang kini sudah berkembang menjadi 3.655 TTI yang tersebar di 31 provinsi", ujar Kepala BKP, Badan Agung Hendriadi. Kegiatan TTI menggandeng 1.399 Gapoktan sebagai pemasok bahan pangan, melibatkan 125.910 petani,

 

Kehadiran TTI kata Agung disambut konsumen karena mampu membuat harga beras berkualitas menjadi stabil dan terangkau, yaitu di kisaran Rp 8.500-8.800/kg di seluruh Indonesia.  Bukti keberhasilan TTI menstabilkan harga kata Agung ditunjukkan dengan nilai coefisient variation (CV) di bawah lima persen sebagai salah satu pengukuran dalam menghitung stabilisasi harga beras.  "Sebelum kegiatan TTI dilaksanakan, nilai CV beras medium sebesar 4,28 persen, sedangkan nilai CV tahun 2016 sebesar 2,59 persen dan tahun 2017 sebesar 2,61persen," Agung merinci. 

 

Selama ini, salah satu masalah terbesar pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat adalah masih panjangnya mata rantai distribusi pangan yang menyebabkan harga tidak stabil bahkan cenderung meningkat. Akibatnya,mempengaruhi daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

 

Agung menjelaskan TTI bertujuan mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan, menyerap produk pertanian khususnya bahan pangan pokok dan strategis, memudahkan akses dan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan pokok dan strategis.

Dalam menjalankan perannya TTI dapat memotong mata rantai distribusi menjadi tiga hingga empat, yaitu petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) kepada TTI dan TTI menjual langsung kepada konsumen.

 

Untuk memudahkan masyarakat mengenali TTI, dibutuhkan strategi pemasaran yang baik. Itu sebab, TTI hadir dengan ikon gambar petani dengan label Beras Segar di kemasan muka, untuk membedakan dengan kemasan beras umum yang dijual di pasar.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...