Petani Jeruk Karo Siap Kembangkan Jeruk Tanpa Biji
Petani jeruk di Kabupaten Karo Sumatera Utara siap mengembangkan jeruk siam madu tanpa biji, yang dirakit oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Bahkan jeruk tanpa biji ini disebut sebagai komoditas yang ditunggu-tunggu oleh para petani. Hal tersebut disampaikan Sadra Sembiring, salah satu petani yang sedang mengembangkan jeruk siam madu tanpa biji di Desa Kubu Colia, Kecamatan Dolat Rakyat, Kabupaten Karo. Menurut Sadra, jeruk tanpa biji dapat memenuhi minat masyarakat terhadap jeruk. “Jeruk siam madu tanpa biji ini merupakan suatu komoditas yang kami harapkan. Untuk jeruk yang ada bijinya saja pasarnya sekarang bagus, apalagi tanpa biji seperti ini pasti diminati orang,” kata Sadra optimistis.
Sadra menambahkan, pengembangan jeruk tanpa biji ini dapat memberi peluang yang baik kepada petani serta pengusaha jeruk. “Minat masyarakat terhadap jeruk sangat tinggi, dengan adanya siam madu tanpa biji ini mudah-mudahan peluang usaha di sini pun semakin berkembang,” ujarnya.
Saat ini jeruk yang dikembangkan di Desa Kubu Colia telah memasuki tahap penyambungan ketiga atau penyambungan akhir, dan butuh waktu sekitar dua tahun untuk mendapatkan hasilnya. “Jeruk yang sudah kami top working ini umurnya sekitar setahun, jadi butuh waktu sekitar setahun lagi untuk menghasilkan buah,” jelas Sadra.
Sebelumnya, peneliti BB Biogen Dr Mia Kosmiatin menyebutkan pengembangkan jeruk siam madu tanpa biji (seedless) ini merupakan upaya untuk meningkatkan mutu dan jumlah jeruk nusantara. Mia berharap jeruk ini segera didaftar, selanjutnya diperbanyak dan disebar agar dapat meningkatkan pendapatan petani, mutu gizi masyarakat, sekaligus menekan angka impor.