Butuh US$ 20 Miliar per Tahun Agar Tidak Impor Gas

Image title
Oleh
26 Mei 2014, 09:10
SKK MIgas
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Pertamina sudah selesai meneken kontrak impor gas untuk tahun 2019 dari Amerika Serikat. Impor ini dirasa sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk mencukupi defisit gas pada tahun tersebut.

Deputi Pengendalian Komersial Satuan Pelaksana Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Widhyawan Prawiraatmaja mengatakan tahun ini investasi di sektor hulu gas mencapai US$ 20 miliar. Investasi tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar US$ 18 miliar.

"Kalau kita (Indonesia) tidak mau impor, kita harus maintain investasi di angka itu (US$ 20 miliar) setiap tahunnya," ujarnya usai menjadi pembicara pada acara pameran Indonesian Petroleum Association, di Jakarta Convention Center, Jumat (23/5).

Dia berpendapat, sebenarnya tidak ada masalah jika Indonesia mengimpor minyak, karena banyak negara juga melakukan hal yang sama. Adapun impor gas ini dilakukan semata-mata menjaga pasokan akibat pertumbuhan permintaan.

Meskipun Indonesia memiliki cadangan gas yang besar, sangat sulit untuk bisa memasok kebutuhan dalam negeri. Hal ini akibat masalah infrastruktur gas yang minim, makanya butuh investasi besar untuk bisa mengatasi masalah impor yang sudah di depan mata.

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...