Margin Keuntungan Industri Semen Turun
KATADATA ? Margin keuntungan emiten semen tergerus sepanjang kuartal I tahun ini. Hal ini terjadi akibat kenaikan harga bahan baku dan beban biaya produksi lainnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan keuangan empat emiten semen menunjukan, kenaikan beban pokok penjualan lebih tinggi dari kenaikan penjualan. Dari segi penjualan, kenaikan penjualan mencapai 6-28 persen, tapi kenaikan beban pokok penjualan kenaikannya mencapai 9-46 persen.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang memimpin kue pasar semen sebesar 43,8 persen, membukukan penjualan sepanjang kuartal I-2014 sebesar Rp 6,18 triliun. Meski penjualannya naik 11,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tapi beban pokok penjualannya naik lebih tinggi sebesar 14,5 persen menjadi Rp 3,5 triliun. Kenaikan ini disebabkan kenaikan biaya bahan baku dan produksi sebesar 23,52 persen menjadi Rp 3 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, bahkan hampir dua kali dari kenaikan penjualannya. Penjualan Indocement sebesar Rp 4,5 triliun, sebenarnya lebih tinggi dari 6,6 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu. Namun, bebannya yang sebesar 2,53 triliun, 12,5 persen lebih tinggi dibandingkan penjualan.
Kenaikan penjualan PT Semen Baturaja Tbk sebesar 27,7 persen memang paling tinggi kenaikannya dari emiten lainnya. Meski demikian, kenaikan beban penjualannya pun paling tinggi yakni mencapai 46,24 persen.