Impor Tinggi, Indonesia Perlu Pabrik Ponsel Lokal

Image title
Oleh
6 Desember 2013, 00:00
2332.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Agung Samosir

KATADATA ? Pertumbuhan pasar telepon pintar (smartphones) di Indonesia yang pesat telah mendorong lahirnya sejumlah pabrikan di Tanah Air. Berdasarkan riset GfK, sepanjang semester I-2013 sekitar 8 juta unit smartphone terjual di Indonesia.

Ini menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar produk telekomunikasi tersebut. Pangsa pasar ini pun masih terbuka lebar, karena hanya 20 persen dari sekitar 240 juta penduduk yang memiliki telepon genggam. Jadi masih ada ruang untuk tumbuh. Kebanyakan produk telepon genggam di Indonesia berasal dari impor.

Advertisement

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, rentang Januari-Oktober 2013 nilai impor produk telepon genggam mencapai US$ 2,35 miliar. Adapun yang terbesar berasal dari China senilai US$ 1,32 miliar atau 56 persen dari total impor. Kemudian disusul Vietnam senilai  US$ 459,51 juta (20 persen), Meksiko US$ 201,97 juta (9 persen), dan Taiwan US$ 186,79 juta (8 persen).

Tingginya impor tersebut dinilai sebagai salah satu penyebab defisit neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah juga tengah menyusun insentif bagi industri telekomunikasi yang ingin membuka pabrik di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Aria W. Yudhistira, Muhammad Kahfi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement