Pertahankan BI Rate, BI Ubah Gaya Kebijakan

Image title
Oleh
13 Desember 2013, 00:00
2373.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Agung Samosir

KATADATA ? Langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen menunjukkan perubahan gaya kebijakan bank sentral. Jika sebelumnya pelemahan rupiah dijadikan alasan untuk menaikkan BI Rate, namun hal ini tak terjadi pada keputusan rapat dewan gubernur (RDG) Kamis, 12 Desember kemarin.

Helmi Arman, Economist, Asia Pacific Economic & Market Analysis, Citi Research berpendapat sebelumnya nilai tukar dipandang menjadi tujuan dalam penentuan instrumen kebijakan BI. Depresiasi rupiah yang terjadi beberapa kali sebelumnya menjadi pendorong kenaikan BI Rate. Sebaliknya, tujuan BI saat ini lebih fokus untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.

Pelemahan rupiah yang terjadi pada November dianggap sebagai bentuk perubahan kebijakan BI. Rupiah melemah sekitar 6 persen selama November, namun cadangan devisa di luar pinjaman jangka pendek naik US$ 2 miliar. "Hal ini menunjukkan rupiah sekarang digunakan sebagai instrumen kebijakan untuk mengurangi defisit transaksi berjalan, melengkapi kenaikan suku bunga sebelumnya," ujar Hilmi dalam rilis risetnya, 13 Desember 2013.

Citi memprediksi kenaikan BI Rate masih akan terjadi pada kuartal I/2014 sebesar 2 bps. Namun pelaksanaannya tergantung dari data perdagangan dan defisit neraca berjalan dan dinamika suku bunga bank.


 

Sedangkan Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan menilai keputusan mempertahankan BI Rate di tengah tekanan yang tinggi terhadap rupiah untuk melihat pengaruh dari keputusan sebelumnya. BI dan pemerintah mengukur dampak ekonomi setelah serangkaian kebijakan untuk mengurangi defisit transaksi neraca berjalan. "Kebijakan moneter memiliki dampak terhadap ekonomi, bijak bagi BI dan pemerintah untuk menunggu dan melihat besarnya dampak terhadap perekonomian," ujar Anton.

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV melambat, sehingga neraca pembayaran juga diperkirakan mengalami rebalancing. Namun BI tampak kurang optimis pada pertumbuhan 2014 yang memperkirakan pertumbuhan turun berada di kisaran bawah antara 5,8-6,2 persen.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...