Jokowi Pilih Perbaiki Sistem, Ketimbang Tambah Pegawai Pajak

Image title
Oleh
10 September 2014, 18:32
Joko Widodo KATADATA | Arief Kamaludin
Joko Widodo KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Tim Transisi Jokowi-JK akan lebih fokus pada perbaikan sistem perpajakan nasional, untuk meningkatkan penerimaan pajak. Perbaikan sistem perpajakan akan lebih dipilih, ketimbang menambah pegawai pajak.

Andi Widjajanto, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK mengatakan rasio sumber daya manusia yang diajukan pemerintah saat ini akan memakan waktu lama untuk mencapai rasio ideal. Untuk itu, pihaknya akan mengutamakan peningkatan sistem melalui penerapan sistem berbasis elektronik (IT).

Menurut Andi, pemerintahan Jokowi menargetkan rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam lima tahun ke depan mencapai 13,5 persen, dari saat ini yang hanya berkisar 11 persen. Sementara target rasio pajak ideal diproyeksikan pada rentang 14-15 persen. 

"Kalau pakai rasio sumber daya manusia yang diajukan oleh Dirjen Pajak, untuk mencapai titik ideal itu butuh waktu 18 tahun," ujar Andi, di Jakarta, Rabu (10/9).

Dalam perencanaanya, tim transisi tengah mengupayakan perubahan status kelembagaan otoritas yang bertanggung jawab menagih penerimaan negara. Andi menyebut, ada dua opsi bentuk lembaga yang sedang dibahas.

Pertama, Badan Otoritas Pajak yang hanya akan mengurus penerimaan berupa pajak. Kedua, Badan Penerimaan Negara yang menggabungkan seluruh jenis penerimaan seperti pajak, bea dan cukai serta penerimaan non pajak lainnya.

Halaman:
Reporter: Petrus Lelyemin
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...