Kebijakan BBM Belum Jelas, IHSG Diperkirakan Melemah

Image title
Oleh
29 Agustus 2014, 09:30
bursa-efek-indonesia-1.jpg
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Masih belum jelasnya skema kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini.

Fath Aliansyah Budiman, analis Mandiri Sekuritas, mengatakan pelaku pasar masih menunggu kepastian rencana kebijakan tersebut. ?Karena kan masih ada permasalahan kuota BBM bersubsidi yang diperkirakan habis pada November ini. Penyelesaiannya belum diketahui,? kata dia di Jakarta, Jumat (29/8).

Advertisement

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan dengan presiden terpilih Joko Widodo menyatakan saat ini tidak tepat waktunya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Menanggapi hal tersebut, Joko Widodo menyatakan siap mengambil kebijakan tidak populer untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

Sementara sentimen dari eksternal, kinerja indeks sejumlah bursa global  juga mengalami penurunan. Seperti bursa Amerika Serikat (AS) yang melemah karena pemberontak Ukraina yang semakin agresif. Bursa Asia pun juga melemah yang dipengaruhi ketidakpastian kebijakan bank sentral Eropa dalam memberikan stimulus.

Agus Susanto Benzaenuri, analis Ascend, berpendapat perdagangan hari ini berpotensi diwarnai aksi ambil untung (profit taking). Ini karena IHSG naik pada saat bursa Asia mengalami penurunan pada perdagangan kemarin.

Selain itu, kata dia, aksi profit taking juga membayangi pergerakan Wall Street dalam perdagangan semalam. Meski sejumlah data positif dirilis, pergerakan indeks bursa New York tetap tidak bisa terdongkrak. ?Padahal AS sudah klaim data pengangguran turun seribu orang minggu ini, menjadi 298.000 orang,? tutur dia.

Pelemahan ini juga didorong oleh perkiraan kinerja beberapa emiten kecil yang akan mengalami tekanan pada kuartal III ini yang akan semakin menekan perdagangan Wall Street.

Analis Bahana Securities Chandra Widjanarka mengatakan, IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi melemah di kisaran 5.140-5.188. Dia menyarankan investor untuk memerhatikan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), karena saat penutupan mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement