Defisit Transaksi Berjalan Melebar Hingga 4,3 Persen dari PDB

Image title
Oleh
14 Agustus 2014, 17:53
Agus Martowardodjo
Donang Wahyu|KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Bank Indonesia (BI) mengumumkan defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal II tahun ini mencapai US$ 9,1 miliar, atau sebesar 4,3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Nilai defisit ini membengkak hingga dua kali lipat, dibandingkan kuartal I-2014 sebesar US$ 4,2 miliar atau 2,1 persen dari PDB.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan melebarnya defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2014 disebabkan pola musiman. Meski demikian, defisit ini sudah menunjukkan perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai US$ 10,1 miliar. Menurutnya, hal ini merupakan capaian yang baik, di tengah harga komoditas batu bara dan minyak sawit menurun.

Defisit transaksi berjalan ini utamanya dipengaruhi oleh defisit neraca perdagangan pada kuartal II yang mencapai US$ 2,2 miliar. "Kondisi selama semester I-2014 juga tidak bisa ekspor karena ada penerapan Undang-Undang Mineral dan Batubara," ujar Agus di kantornya, Jakarta, Kamis (14/8).

Dalam kesempatan yang sama Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengakui defisit transaksi berjalan memang melebar. Meski demikian, dia tetap yakin kuartal III dan IV tahun ini defisit neraca perdagangan akan kembali menurun.

BI memperkirakan hingga akhir tahun ini, defisit transaksi berjalan mencapai US$ 27 miliar. Defisit tersebut lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 29 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh tuntasnya renegosiasi kontrak tambang beberapa perusahaan mineral dan batu bara, sehingga bisa membantu kinerja ekspor hingga US$ 1,7 miliar pada triwulan III dan IV tahun 2014.

Halaman:
Reporter: Rikawati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...