Dahlan: Direksi Menjadi Penghambat Konsolidasi BUMN Perbankan

Image title
Oleh
7 Agustus 2014, 19:27
dahlan iskan
KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengusulkan agar momentum masa jabatan direksi bank-bank BUMN yang akan segera habis, bisa dimanfaatkan untuk melakukan konsolidasi perbankan. Karena masalah sulitnya mengonsolidasikan perbankan negara, salah satunya karena direksi bank BUMN itu sendiri.

?Biasanya konsolidasi itu banyak hambatan, dan hambatan utamanya direksinya BUMN itu,? ujarnya.

Menurut Dahlan dengan berakhirnya masa jabatan direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) / BNI pada awal tahun 2015, bisa dimanfaatkan dengan tidak mengangkat direksi baru. Tapi dengan membuat konsep konsolidasi perbankan. Misalnya, Direktur Utama BNI saat ini, Gatot Suwondo, bisa menjadi Komisaris di bank konsolidasi yang akan dibentuk.

Ketika ditanya apakah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) / BRI juga akan menjadi sasaran konsolidasi BNI, Dahlan membantahnya. ?Kalau BRI kan jagoannya, yang bisa dijadikan momentum itu yang akan masuk, bukan yang akan mengambil," jelasnya.

Dahlan mengaku setuju dengan usulan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadikan mementum pergantian direksi untuk konsolidasi perbankan. Momentum ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik, agar cita-cita penyatuan perbankan negara bisa tercipta untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean untuk sektor perbankan pada 2020.

(Baca: Aset Perbankan RI Paling Buncit di ASEAN)

Kementerian BUMN saat ini sedang menyiapkan masterplan Kementerian BUMN 2015-2019, yang di dalamnya memuat rencana konsolidasi BUMN, termasuk BUMN perbankan. Kementerian BUMN menargetkan sebelum 2020, pemerintah hanya akan memiliki dua bank BUMN yang terdiri dari bang yang fokus bisnisnya kredit korporasi, serta yang fokus bisnisnya kredit mikro dan ritel.

Halaman:
Reporter: Rikawati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...