Rupiah Tak Terpengaruh Gagal Bayar Argentina
KATADATA ? Dampak gagal bayar (default) utang luar negeri Argentina dinilai tidak akan berdampak terhadap pasar keuangan di Indonesia. Kurs rupiah akan kembali menguat seiring dengan aktivitas pasar yang kembali normal setelah libur lebaran.
?Investor di emerging market, mereka sudah bisa membedakan pemerintah mana yang bisa menjaga rasio utang dan rasio defisit anggaran dengan baik. Kalau Indonesia kan nggak pernah default. Jadi kita nggak lihat ada gejolak di surat utang pemerintah kita,? kata Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), di Jakarta Senin (4/8).
Dia mengatakan, default Argentina sempat berdampak negatif terhadap rupiah pada akhir pekan lalu. Namun, volume pasar pada waktu itu sangat kecil sehingga pelemahan tidak terjadi pada situasi yang normal.
?Kita buka Jumat, volume pasar spot antar-bank hanya US$ 44 juta, sementara volume pasar normal untuk spot antar-bank itu antara US$ 800 juta-US$ 1,5 miliar per hari. Jadi rupiahnya melemah bukan gambaran normal,? kata Mirza.
Dia memperkirakan, rupiah akan kembali menguat seiring dengan kembalinya aktivitas pelaku pasar. ?Beberapa hari ke depan baru kita bisa melihat (adanya penguatan). Setelah semua pelaku pasar masuk kantor dan melakukan perdagangan kembali,? tuturnya.