Mulai Agustus, Nozzle BBM Bersubsidi Dikurangi

Image title
Oleh
4 Juli 2014, 16:45
BBM KATADATA | Arief Kamaludin
BBM KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Pemerintah akan melakukan penghematan BBM bersubsidi sebanyak 2 juta kilo liter, sebagaimana yang diputuskan dalam APBN-P 2014. Penghematan tersebut akan dilakukan dengan mengurangi nozzle (mulut keran) pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro mengatakan penghematan dengan mengurangi nozzle BBM bersubsidi di SPBU-SPBU ini, akan dilaksanakan sesudah Idul Fitri atau sekitar bulan Agustus 2014. Saat ini PT Pertamina (Persero) dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) sedang melakukan pengecekan teknis untuk menerapkan program tersebut.

Advertisement

?Kalau teknikalnya kan di dalam tangki di bawah tanah, harus dibersihkan segala macam,? tambahnya.

Selain masalah teknis, kata Edy, hal lain yang perlu dibicarakan adalah omset atau pendapatan dari SPBU yang berpotensi turun. Karena umumnya masyarakat lebih memilih menggunakan BBM bersubsidi ketimbang non subsidi. Meski demikian, Edy memastikan pengurangan subsidi sebesar 2 juta kiloliter tetap dilakukan tahun ini.

Dalam rapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, pemerintah sepakat memagkas subsidi BBM dari 48 juta kilo liter menjadi 46 juta kilo liter. Pemangkasan ini salah satunya akibat nilai tukar rupiah yang terus tertekan dan melebihi asumsi dalam APBN. Makanya pemerintah terus berupaya menekan konsumsi BBM bersubsidi tersebut agar tidak melebihi jatah yang sudah ditetapkan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, mengatakan rapat koordinasi stabilitas keuangan, antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menghasilkan kesepakatan untuk  mengatasi permasalahan akibat impor BBM. Melalui rapat tersebut, Jero mengatakan perlunya pengembangan energi terbarukan untuk menurunkan impor BBM.

"Energi baru dan terbarukan kita punya dari dalam negeri. Jadi yang dalam negeri ini kita naikkan, kita angkat, kita jadikan semua. Maka pasti nanti di masa depan impor minyak turun," terang Jero, usai rapat tersebut di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/7).

 Jero mencontohkan, upaya tersebut bisa dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan batu bara yang dapat diproduksi sendiri. Sehingga untuk kebutuhan energi, seperti untuk pembangkit listrik tak perlu lagi menggunakan BBM.

 Sebab, lanjut Jero, perekonomian Indonesia yang semakin tumbuh membuat permintaan akan BBM pun meningkat. Dia menuturkan, kemajuan ekonomi membuat masyarakat membeli barang-barang mewah yang membutuhkan ketersediaan energi yang tinggi.

Reporter: Desy Setyowati, Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement