Aktivitas Politik Anggota BPK Disorot

Image title
Oleh
6 Mei 2014, 00:00
Aktivitas Politik Anggota BPK Disorot.jpg
KATADATA/
KATADATA | Dok. KATADATA

KATADATA ? Aktivitas politik anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) disorot karena dianggap berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, terkait independensi dan transparansi pemeriksaan.

Hal itu merupakan salah satu rekomendasi yang diberikan Najwyzsza Izba Kontroli atau BPK Polandia dalam penelaahan sejawat (peer review) terhadap BPK RI yang hasilnya diserahkan ke auditor negara itu pada 16 April lalu.

Advertisement

Dalam rekomendasinya, BPK Polandia meminta anggota BPK mengundurkan diri dari keanggotaan organisasi politik serta menarik diri dari kegiatan politik selama masa jabatannya. Terhitung sejak terpilih di parlemen, diangkat Presiden, dan mengambil sumpah.

?Jika anggota memutuskan untuk ikut dalam pemilihan umum atau terlibat dalam kegiatan politik lainnya, dia harus mengundurkan diri atau ditangguhkan keanggotaannya sebagai anggota Dewan BPK,? sebut rekomendasi BPK Polandia yang dokumennya diterima Katadata.

BPK Polandia menilai, keterlibatan anggota BPK dalam aktivitas politik berpotensi melanggar kode etik The International Organisation of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) yang menjadi payung auditor negara di seluruh dunia, di mana Indonesia menjadi salah satu anggotanya. Penelaahan oleh BPK Polandia ini pun termasuk dalam program INTOSAI, sebagai sistem kontrol bagi BPK.

Dalam paragraf 20 kode etik INTOSAI disebutkan, Bahwa penting bagi auditor untuk menjaga independensinya dari pengaruh politik guna melaksanakan tanggungjawab pemeriksaan dengan tidak memihak.

Begitu pula dalam paragraf 21 yang menyebutkan, jika auditor diizinkan untuk berpartisipasi dalam aktivitas politik, mereka harus menyadari bahwa kegiatan ini dapat menyebabkan konflik profesional.

Halaman:
Reporter: Rikawati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement