Pemilu Usai, Rupiah Diprediksi Melemah

Image title
Oleh
16 April 2014, 13:56
mata-uang-rupiah-100-ribu.jpg
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Nilai kurs rupiah diprediksi melemah setelah pemilihan umum (pemilu) legislatif. Gagalnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meraih suara mayoritas dalam pemilu menjadi penyebab nilai tukar merosot.

Sebelum pemilu, rupiah sempat berada di posisi Rp 11.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Beberapa ekonom menyatakan kondisi pasar keuangan masih akan bergejolak dan diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 11.700-11.800 per dolar AS pada semester II-2014.  

Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan rupiah akan tertekan hingga semester II-2014 yang akan mencapai Rp 11.700 per dolar AS. Namun pada akhir tahun akan menguat kembali hingga mencapai Rp 10.900 per dolar AS pada triwulan IV nanti.

"Mata uang negara Asia tertekan karena berbagai persoalan. Tapi di akhir tahun rupiah akan di posisi Rp10.900,? kata Fauzi di Jakarta, Rabu (16/4).

Tekanan itu disebabkan oleh faktor risiko politik domestik, defisit neraca transaksi dan kebijakan tapering off. Dengan tantangan itu, maka ia memperkirakan BI masih akan menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 0,5 persen lagi ke depan menjadi 8 persen.

Maybank dalam risetnya memprediksi rupiah pada akhir kuartal III-2014 di level Rp 11.500 per dolar AS, dan meningkat ke posisi Rp 11.800 per dolar AS pada akhir tahun.  

Dalam perhitungan Maybank, hasil pemilu legislatif tak mengubah persepsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Namun hasil pemilu itu mempertajam pandangan bahwa pasar masih akan cenderung bergejolak ke depannya karena masih adanya pemilihan presiden dua bulan lagi. "Mengingat tidak efektifnya ?Jokowi effect?," sebut riset tersebut.

Halaman:
Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...