Indonesia, Raksasa Teknologi Digital Asia

No image
Oleh
29 September 2015, 06:34
No image
Katadata

KATADATA – Media teknologi TechiniAsia dalam salah satu artikelnya menyebut Indonesia sebagai “raksasa teknologi Asia Tenggara yang sedang tertidur.” Tapi dari data yang ada, Indonesia sebenarnya berpeluang menjadi salah satu yang terbesar tidak hanya di Asia Tenggara, tapi juga Asia.

Jumlah penduduknya yang mencapai 250 juta, dan menjadi pasar yang besar. Pengguna smartphone Indonesia juga tumbuh pesat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia akan mencapai lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Ambil contoh Cina, tahun ini Negeri Panda itu diperkirakan memiliki jumlah pengguna smartphone mencapai 574 juta. Dengan jumlah itu, Cina menjadi negara yang memiliki pendapatan dari bisnis online kedua terbesar di dunia setelah Amerika. Data iResearch menyebutkan, penjualan online di Cina saat ini mencapai 8 persen dari total penjualan retail di negara itu. Diperkirakan pada 2015, penjualan melalui online akan mencapai 10 persen.

Dengan iklim seperti itu, di Cina kemudian muncul perusahaan retail online Alibaba.  Saat ini Alibaba sudah menjadi salah satu dari 14 perusahaan teknologi terkemuka di dunia, seperti Google, Facebook dan Amazon. Kapitalisasi pasar 14 perusahaan itu bila digabungkan mencapai US$ 3 triliun.

Namun, kepemilikan smartphone bukan satu-satunya syarat yang harus dimiliki supaya perkembangan teknologi digital berlangsung cepat. DBS Group Research dalam hasil risetnya bertajuk “Sink of Swim-Business Impact of Digital Technology” menyimpulkan apabila penetrasi teknologi digital sangat dalam dan penggunaannya meluas maka dampak teknologi digital akan semakin dirasakan, khususnya di dunia bisnis.

Sebagai contoh India, di negara itu penetrasi internet belum dalam. Padahal India saat ini  adalah negara nomor tiga pengguna smartphone terbanyak di dunia. Tahun depan, India bahkan diperkirakan menyalip Amerika di posisi kedua. Tapi belanja online di negara itu kurang 1 persen dari total penjualan retail tahun 2013.

Indonesia tak jauh beda dengan India. Penetrasi internet di Indonesia pada tahun lalu, menurut data Internetlivestats ada di kisaran 17 persen. Sedangkan India ada di angka 19 persen. Tingkat penetrasi internet di Indonesia bahkan kalah jauh dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Vietnam (43 persen), Filipina (39 persen), Malaysia (40 persen) dan Singapura (81 persen). 

Data lain dari We are Social menunjukkan hal yang sama. Penetrasi internet di Indonesia berkisar 28 persen. Dengan penetrasi sebesar ini, Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura (81 persen), Malaysia (66 persen), Vietnam (44 persen) dan Thailand (37 persen).

Dalam hal persentase belanja melalui online, Indonesia juga tertinggal jauh. Survei yang dilakuka Globalwebindex pada 2014 menemukan, persentase penduduk Indonesia yang melakukan pembelian secara online baru sekitar 16 persen. Angka ini sedikit lebih baik dari India yang ada di angka 14 persen. Namun, masih tertinggal jauh dari Singapura yang sudah mencapai 46 persen.

Halaman:
No image
Reporter:
Editor: Arsip

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...