Berkah Piala Dunia bagi Ekonomi Brasil
KATADATA ? Untuk menggelar FIFA World Cup, Brasil membuat program percepatan pembangunan (PAC I) dimulai tahun 2007 dan PAC II dimulai sejak 2010. Pemerintah berkomitmen membelanjakan R$80 miliar untuk infrastruktur. Awal Juni lalu dilaporkan dana kucuran telah mencapai R$25,8 miliar sekitar Rp 132 triliun (R$ 1 = Rp 5282).
Dilaporkan alokasi terbesar (1/3 anggaran) dalam penyelenggaraan FIFA dihabiskan untuk renovasi dan pembangunan stadion. Pembangunan Stadion Mane Garrincha di Brasilia adalah yang bernilai paling mahal mencapai US$ 900 juta. Anggaran ini membengkak tiga kali lipat dibandingkan perkiraan awal.
Total semuanya terdapat 12 stadion utama yang dibangun. Nominal pembiayaan stadion keseluruhan mencapai R$ 8 miliar tersebar di beberapa kota penyelenggara meliputi Rio de Janeiro, Belo Horizonte, Recife, Salvador, Brasilia and Fortaleza.
Pemenuhan anggaran diperoleh dengan melakukan privatisasi untuk sebagian proyek seperti pembangunan bandara, pembangkit listrik, jalan raya, termasuk kereta api. Sementara itu untuk beberapa proyek baru seperti jalan raya dibiayai oleh Brasilian Development Bank dalam bentuk pinjaman.
Ernst & Young memperkirakan upaya pemerintah dalam menyambut hajatan FIFA telah menciptakan lapangan kerja sebanyak 3,63 juta pekerjaan setiap tahun dan menambah pendapatan masyarakat hingga R$63,5 miliar (periode 2010-2014). Selain itu, pada periode tersebut terdapat tambahan pemasukan pajak sebesar R$18.1 miliar. Dampak tersebut mulai dirasakan sejak 2010.
Namun demikian dalam laporannya Moody's menyebut bahwa dampak penyelenggaraan terhadap PDB negara tidak akan terlalu besar. Penyelenggaraan FIFA hanya akan memberikan tambahan 0,7 persen dalam belanja infrastruktur. Sementara itu terkait belanja FIFA hanya akan memberikan tambahan 0,4 persen terhadap PDB.
