Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Ukraina
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres (PBB) menyerukan agar Ukraina dan Rusia segera menyetujui gencatan senjata kemanusiaan, agar proses pembicaraan perdamaian dapat segera dilakukan.
Konflik selama sebulan di Ukraina telah menyebabkan hilangnya ribuan nyawa, menciptakan sepuluh juta pengungsi, penghancuran sistematis terhadap infrastruktur penting, dan meroketnya harga pangan dan energi di seluruh dunia.
"Ini harus dihentikan," kata Guterres dalam sebuah pernyataan resmi, Senin (28/3), dikutip dari situs resmi PBB.
Guterres telah menugaskan Martin Griffiths selaku Koordinator Urusan Kemanusiaan PBB, untuk segera mengeksplorasi kemungkinan membuat kesepakatan dan pengaturan gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina.
Menghentikan konflik yang berlangsung akan membuka kesempatan bagi bantuan kemanusiaan dan memungkinkan warga sipil untuk berpindah dengan aman.
"Tapi mari kita perjelas. Solusi atas tragedi kemanusiaan ini bukanlah kemanusiaan, tetapi politik," ungkapnya.
The @UN is doing everything in its power to support people whose lives have been overturned by the war in Ukraine.
But let’s be clear. The solution to this humanitarian tragedy is not humanitarian. It is political.
This war must end.— António Guterres (@antonioguterres) March 29, 2022
Gencatan senjata ini juga dirahapkan membantu mengatasi konsekuensi global dari perang yang terjadi, yaitu memperparah krisis pangan di banyak negara berkembang akibat kekurangan ruang fiskal untuk berinvestasi dalam pemulihan pandemi. Terutama dengan melonjaknya harga pangan dan energi.
Seruan Guterres ini disampaikan sesaat sebelum Ukraina dan Rusia memulai perundingan damai yang berlangsung di Istanbul, Turki.