BNPT Sebut NII Sebagai Induk Gerakan Terorisme di Indonesia

Aryo Widhy Wicaksono
30 Maret 2022, 15:16
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid. (ANTARA/HO-BNPT)
ANTARA/HO-BNPT
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid. (ANTARA/HO-BNPT)

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut kelompok Negara Islam Indonesia (NII) menjadi salah satu gerakan politik yang patut diwaspadai, karena memiliki ideologi bertentangan dengan Pancasila dan dianggap sebagai salah satu kelompok teroris.

Organisasi ini juga menjadi gerakan politik pertama di Indonesia yang melakukan radikalisasi dengan mengatasnamakan agama, sehingga membahayakan kedaulatan negara.

"Ideologi NII merupakan induk ideologi yang menjiwai gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid seperti dikutip Antara, Rabu (30/3).

BNPT juga menganggap NII memiliki potensi untuk melakukan tindakan kekerasan dan teror, demi mencapai cita-citanya mendirikan negara berdasarkan syariat agama.

Hal ini juga membuatnya menjadi ancaman terhadap harmoni yang sudah terbangun di Indonesia, karena bertentangan dengan konsensus nasional. Bahkan NII memiliki struktur pemerintahan yang bergerak di 'bawah tanah'.

Nurwakhid menjelaskan penyebaran terorisme di Indonesia memiliki akar sejarah dan ideologi yang mengacu dari gerakan Kartosoewiryo, melalui Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pada era-1950-an.

Meski sudah lama berlalu, Nurwakhid mengatakan anggotanya berdasarkan data resmi mencapai 2 juta, dan jumlah sebenarnya diperkirakan lebih banyak karena ada yang tidak terdata. Hal ini ia ketahui berdasarkan keterangan salah satu putra Kartoesuwiryo, yaitu Sarjono Kartoesuwiryo, .

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...