Implementasi Budaya K3 Berawal dari Perubahan Perilaku Sosial

Image title
28 April 2022, 18:29
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung di Jakarta Utara, Sabtu (11/01/2020).
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung di Jakarta Utara, Sabtu (11/01/2020).

Membangun dialog di lingkungan kerja menjadi salah satu tindakan krusial untuk membangun komitmen dan partisipasi budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk meningkatkan implementasinya kepada kalangan pekerja dan perusahaan.

Berdasarkan riset Katadata Insight Center (KIC) sebanyak 64,4% masyarakat pernah menerima sosialisasi mengenai K3. Riset lainnya juga menyatakan 60,9% pekerja pernah terlibat dalam proses pembuatan kebijakan K3.

Mengacu pada data tersebut, artinya masih ada sekitar 40% pekerja yang belum pernah menerima sosialisasi atau terlibat dalam proses pembuatan kebijakan K3.  

Menurut CEO dan Founder Personal Growth, Ratih Ibrahim, membangun dialog di lingkungan pekerja menciptakan social behavior modification atau perubahan perilaku sosial. Perubahan ini dapat terjadi imbas dari kebiasaan kolektif atau collective behavior, yang terbentuk dari perilaku masing-masing individu.

“Individu memiliki persepsi yang akan membentuk mindset dan membangun behavior, sehingga menyebabkan adanya collective behavior,” jelas Ratih dalam Webinar Nasional Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia 2022 yang terselenggara berkat kerja sama dengan Katadata, Kamis (28/4).

Ratih menjelaskan, untuk membangun persepsi tersebut, lingkungan kerja dapat melakukannya dengan memberikan stimulus melalui edukasi dari berbagai media, baik cetak maupun online. Kemudian membangun persepsi juga dapat dilakukan menggunakan pengaturan sosial melalui berbagai kebijakan dan peraturan.

Selain itu, untuk membangun persepsi juga dapat dilakukan dengan menggelar focus group discussion (FGD). Untuk membuatnya lebih menarik, perusahaan maupun pekerja dapat mengemas diskusi tersebut dengan metode storrytelling, pelatihan, maupun konseling.

Jika persepsi sudah terbentuk, maka langkah selanjutnya yang penting untuk dibentuk adalah menciptakan pola pikir terhadap K3. Menurut Ratih, pola pikir merupakan proses seseorang memaknai sesuatu, yang akan berdampak kepada bagaimana dia berperilaku.

Ada empat tahapan yang dapat dilakukan dalam membentuk pola berpikir terhadap K3, yaitu: reactive, dependent, independent, dan interdependent.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...