Dunia Masih Standar Ganda, Indonesia Dorong Kolaborasi Industri Hijau

Aryo Widhy Wicaksono
24 Mei 2022, 01:32
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi pembicara saat diskusi tentang investasi daerah yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kalbar di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (27/5/2021).
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi pembicara saat diskusi tentang investasi daerah yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kalbar di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (27/5/2021).

Indonesia mengajak negara-negara di dunia untuk berkolaborasi dalam mewujudkan ekonomi dan industri hijau. Sebab selama ini, negara di dunia kerap menerapkan standar ganda dalam mewujudkan visi lingkungan global.

Menurut Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penananaman Modal, Bahlil Lahadalia, World Economic Forum (WEF) 2022 dapat menjadi forum untuk mewujudkan kolaborasi dunia.

Advertisement

"Dunia harus berkolaborasi untuk mewujudkan visi lingkungan global maupun negara masing-masing, melalui green industry dan green economy," ujar Bahlil, usai meresmikan Paviliun Indonesia di WEF 2022 Davos, Swiss, Senin (23/5).

Bahlil, yang juga Kordinator Penyelenggara Partisipasi Indonesia di WEF 2022 Davos, memberikan contoh bagaimana standar ganda dunia dalam mewujudkan visi lingkungan global. Pada WEF 2021, Indonesia mendeklarasikan penyetopan ekspor nikel. Melalui kebijakan itu, Indonesia ingin mengembangkan ekosistem industri baterai untuk mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. "Tapi sejumlah negara lain memprotes kebijakan itu," cetusnya.

Indonesia pun membangun ekosistem baterai mobil untuk memenuhi kebutuhannya dari hulu ke hilir. “Dari smelter, mining, precursor, baterai cell, sampai ke mobilnya,” ungkap Bahlil.

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement