Ingin Ajukan Capres Sendiri, PKB Akan Buka Poros Koalisi Baru

Image title
25 Mei 2022, 20:48
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato saat menghadiri acara Doa Bersama Ulama dan Habaib untuk Perdamaian Dunia di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022).
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Ds/wsj.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato saat menghadiri acara Doa Bersama Ulama dan Habaib untuk Perdamaian Dunia di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022).

Belum hilang dari ingatan prasyarat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, yang meminta Koalisi Indonesia Bersatu menjadikannya sebagai calon presiden (capres). Kini partai tersebut justru menyatakan mustahil untuk bergabung dengan koalisi besutan Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menjelaskan pihaknya sedang menjajaki peluang berkoalisi dengan partai-partai lain untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024, karena ingin PKB menjadi pemimpin poros koalisi.

Advertisement

“Kita harus sadar diri, kecuali kita bergabung dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Itu kan hampir satu rumpun. Atau juga katakanlah Demokrat,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5).

Keinginan PKB untuk membentuk dan memimpin poros koalisi baru bukanlah tanpa alasan. Persentase elektabilitas Cak Imin yang masuk ke jajaran tiga besar di antara para ketua umum partai, memberikan keyakinan bagi PKB untuk mengusungnya sebagai capres.

Dalam hasil survei terbaru oleh lembaga Charta Politika pada pertengahan April lalu, nama Cak Imin muncul dalam simulasi top of mind dengan persentase 1,3%. Di antara para ketua umum partai, dirinya menduduki peringkat ketiga, setelah Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto 22%, dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,3%.

“Jadi bukan omong kosong apa yang disampaikan Pak Muhaimin itu,” kata Jazilul.

Menurutnya, kondisi tersebut juga akan memberikan keuntungan secara politik terhadap koalisi. Dia mencontohkan simulasi Cak Imin bersanding dengan AHY, akan menghasilkan kombinasi yang baik dari segi elektabilitas. “Atau sebaliknya kalau kita ikuti naluri untuk membaca Pilpres 2024 secara baik,” tuturnya. 

Berdasarkan analisa ini, Jazilul menilai PKB menjadi pemimpin poros koalisi. Tak hanya dengan PKS dan Demokrat, dia juga menyinggung Nasdem yang hingga kini masih belum melabuhkan koalisinya. “Artinya masih ada partai tengah lain,” ujarnya.

Sejauh ini, proses komunikasi untuk penjajakan koalisi PKB diakui Jazilul lebih banyak dilakukan dalam diskusi non-formal. Hal ini sejalan dengan budaya di Indonesia yang bersifat kekeluargaan. Seringkali proses diskusi dikemas dalam agenda tersirat, seperti jalan-jalan atau santap kopi bersama.

Jazilul pun mengungkit keberhasilan PKB terkait pemilihan presiden pada 2019, dengan memunculkan Ma’ruf Amin menjadi pendamping Joko Widodo. Paduan pasangan ini pada akhirnya memenangkan Pemilu 2019. “Ya selalu pasti dari PKB faktor x. Kemarin x-nya Kiai Ma’ruf Amin itu PKB,” ungkapnya.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement