PAN Ajak Anies dan Sandi Kembali Bersatu pada Pemilu 2024
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, kembali memberikan sinyal untuk mengajak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Tak hanya Anies, PAN juga berupaya menggandeng Menteri Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno. Bersama-sama, Anies-Sandi berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Ajakan ini disampaikan Zulkifli Hasan saat menghadiri menghadiri puncak acara Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera di Istora Senayan pada Minggu (29/5). Tak hanya Anies dan Sandi, dia juga mengajak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar yang turut hadir di acara tersebut untuk bekerja sama.
“Kami mencoba Pak Anies, Cak Imin, Pak Sandi mudah-mudahan nanti kita bisa bareng-bareng,” ujarnya.
Ajakan tersebut dimaksudkannya agar Pemilu 2024 tak hanya memunculkan dua kandidat calon presiden (capres), sebagaimana yang terjadi pada 2019 lalu. Zulhas menilai bahwa dua pasang kandidat akan mengkotak-kotakkan para pendukung ke dalam dua kubu politik.
“Oleh karena itu, masing-masing pendukung mati-matian membela kandidatnya dan meniadakan kandidat yang lain,” kata Zulhas.
Terkait nama Anies dan Sandi, sebelumnya PAN merupakan salah satu partai yang mendukung mereka pada Pilkada 2017. Saat itu, PAN berkoalisi bersama dengan Gerindra dan PKS.
Koalisi ketiga partai ini berlanjut pada Pemilu 2019, dengan mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai capres - cawapres. Namun pada 2019, koalisi ini diramaikan dengan kehadiran Partai Demokrat dan Berkarya. Mereka pun menamakan diri menjadi Koalisi Indonesia Adil Makmur.
Koalisi tersebut bubar setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan Prabowo-Sandi terkait hasil Pemilu 2019.
Mengingat hubungan ini, Zulhas juga mengajak PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), hasil komitmen kerja sama Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Maksudnya mudah-mudahan PKS bisa bersama-sama,” kata Zulhas.
Menanggapi ajakan ini, meski belum menentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024 mendatang. Presiden PKS, Ahmad Syaikhu menyatakan partainya membuka peluang kepada berbagai partai politik untuk membangun koalisi untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
“Insya Allah struktur, kader, dan simpatisan PKS siap berkoalisi dan berkolaborasi melahirkan capres dan cawapres pada tahun 2024,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi. Menurutnya, PKS terbuka dengan berbagai peluang kolaborasi, dan saat ini sedang membahas opsi terbaik untuk mereka. “Kami ingin menegaskan bahwa PKS mengusung politik kolaborasi, yakni politik yang mengedepankan titik temu untuk saling kerja sama,” katanya.
Sementara menyangkut sosok capres, hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan bagaimana kriteria capres pilihan publik. Menurut survei, mayoritas memilih capres yang cerdas pada Pemilu 2024.